Abstract:
Seiring dengan zaman berkembang, macam-macam pilihan makanan pula semakin berkembang dan memiliki berbagai jenis. Salah satunya adalah makanan sandwich. Setelah sandwich ditemukan di abad 18, sandwich pun menjadi semakin terkenal di awal abad 20. Akhirnya, fast food pun menjadikan sandwich sebagai salah satu menu yang dijual. Sehingga banyak restaurant fast food di Indonesia yang menjual sandwich, salah satunya adalah Raffel’s Sandwich.
Raffel’s Sandwich adalah salah satu restaurant fast food yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Range harga yang ditawarkan oleh Raffel’s Sandwich cukup terjangkau, sehingga cukup banyak konsumen yang datang untuk membeli kembali produk Raffel’s Sandwich. Namun, seiring berjalannya waktu penjualan Raffel’s Sandwich semakin menurun. Agar dapat bertahan dengan pesaing-pesaingnya, Raffel’s Sandwich harus menjaga dan meningkatkan kualitas makanan, tetapi banyak keluhan yang diberikan dari konsumen mengenai kualitas makanan dari Raffel’s Sandwich. Penelitian ini bertujuan agar mengetahui apakah kualitas makanan yang dimiliki Raffel’s Sandwich berpengaruh terhadap niat beli ulang konsumen.
Penelitian ini memakai metode penelitiannya yaitu analisis regresi linear berganda, agar dapat melihat pengaruh dari kualitas makanan terhadap niat beli ulang konsumen. Untuk metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dimana penulis memiliki beberapa kriteria agar mengetahui pendapat responden mengenai kualitas makanan dari Raffel’s Sandwich. Responden yang didapat pada penelitian ini berjumlah 102 orang.
Hasil dari analisis regresi ditemukan bahwa dari empat variabel yang dimiliki oleh kualitas makanan yaitu rasa, porsi, temperatur dan bentuk, hanya 1 (satu) variabel yang memiliki pengaruh terhadap niat beli ulang, yaitu bentuk. Ini menunjukkan bahwa Raffel’s Sandwich masih membutuhkan peningkatan di dalam bagian kualitas makanan agar konsumen memiliki niat untuk membeli kembali. Menurut hasil penelitian ini, variabel dari kualitas makanan yang berpengaruh terhadap niat beli ulang yaitu bentuk memiliki pengaruh sebesar 39,8% terhadap niat beli ulang konsumen.