dc.contributor.author |
Tesavrita, Ceicalia |
|
dc.contributor.author |
W, Yogi Yusuf |
|
dc.contributor.author |
Steven, Andrew |
|
dc.date.accessioned |
2023-01-31T08:20:41Z |
|
dc.date.available |
2023-01-31T08:20:41Z |
|
dc.date.issued |
2009 |
|
dc.identifier.isbn |
978-979-18528-1-4 |
|
dc.identifier.other |
maklhsc714 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/14321 |
|
dc.description |
Makalah dipresentasikan pada Seminar on Application and Research in Industrial Technology
"Peran Otomasi dalam Aplikasi Teknologi dan Manajemen Energi
untuk Meningkatkan Daya Saing lndustri". Yogyakarta, 22 Juli 2009. p. 051. |
en_US |
dc.description.abstract |
Salah satu bidang usaha yang sedang berkembang saat ini adalah bidang jasa
atau pelayanan dan salah satu bentuk usaha dalam bidang jasa tersebut adalah
usaha coffee shop atau kedai kopi. Gaya hidup masyarakat Bandung yang
konsumtif menyebabkan perkembangan usaha kedai kopi menjadi sangat pesat.
Agar dapat tetap bersaing dalam keadaan ini maka kedai kopi harus dapat
menyediakan kualitas layanan yang terbaik sehingga konsumen tidak berpindah ke
kedai kopi pesaing. Salah satu kedai kopi yang banyak diminati di Bandung
adalah Starbucks. Kedai kopi ini berdiri di Bandung sejak tahun 2004 dan
memiliki cabang di beberapa tempat di Bandung seperti di Ciwalk, BIP, PVJ, dan
BSM. Dari semua cabang Starbucks tersebut, tingkat penjualan Starbucks BSM
merupakan yang paling rendah. Hal ini terjadi bersamaan dengan berdirinya
Coffee Bean di BSM. Dalam mengukur kualitas layanan yang ada di Starbucks
dan Coffee Bean maka digunakan 16 atribut penelitian yang didapatkan dari studi
literatur dan responden. Metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat
kualitas layanan di Starbucks maupun Coffee Bean adalah dengan metode Zone of
Tolerance. Metode ini menggambarkan layanan minimal, layanan harapan, dan
layanan aktual yang terdapat di Starbucks dan Coffee Bean. Dengan mengetahui
tingkat layanan Starbucks dan Coffee Bean, maka dapat diketahui kekurangan dan
kelebihan Starbucks dibandingkan dengan Coffee Bean. Dari hasil pengolahan
data dengan metode ZOT tersebut dapat dikatakan bahwa secara umum kualitas
layanan Coffee Bean lebih baik dari pada Starbucks. Hasil ini diperoleh dari
penilaian responden yang pernah mengunjungi Starbucks dan Coffee Bean.
Dengan adanya fakta tersebut maka harus diberikan usulan perbaikan agar
kualitas layanan Starbucks dapat ditingkatkan. Salah satu usulan yang diberikan
kepada pihak Starbucks adalah peningkatan waktu training. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM |
en_US |
dc.subject |
KUALITAS |
en_US |
dc.subject |
ZONE-OF-TOLERANCE |
en_US |
dc.subject |
JASA |
en_US |
dc.title |
Usaha Peningkatan Kualitas Layanan di Starbucks Dengan Metode Zone of Tolerance (Studi Kasus di Starbucks) |
en_US |
dc.type |
Conference Papers |
en_US |