Abstract:
Deodoran roll-on merupakan produk kebutuhan sehari-hari bagi sebagian masyarakat
umum. Fungsi deodoran ini sendiri untuk menghilangkan bau badan dan menambah
percaya diri pada pemakainya. Pada awal kemunculan deodoran roll-on telah banyak
digunakan bagi segala kalangan, karena harganya yang murah dan terjangkau. Namun
karena berkembangnya jaman, banyak produk yang menawarkan fungsi yang serupa dan
lebih menarik daripada deodoran roll-on. Desain Kemasan pada suatu produk merupakan
sarana awal bagi pembeli dalam memilih suatu produk. Peran utama desain kemasan ini
yaitu memberikan kesan yang mampu menyentuh sisi emosional calon pembeli. Oleh sebab
itu desain kemasan yang menarik dan disukai oleh masyarakat umum haruslah
diperhatikan oleh produsen agar calon pembeli memiliki ketertarikan untuk memiliki
produk yang dipromosikan.
Dalam penelitian ini dibahas perancangan desain kemasan pada deodoran pria
berdasarkan prinsip-prinsip product emotions. Pada proses pertama penelitian, respon
emosional dari desain kemasan deodoran dijadikan sampel penelitian yang dinilai dengan
menggunakan metode Product Emotions Measurement Instrument. Ketiga sampel
deodoran pria yang diteliti pada penelitian ini yaitu Rexona men, Bask, Gatsby. Dari hasil
pengukuran yang telah dilakukan didapati sampel produk yang akan diteliti lebih lanjut.
Proses pengukuran dilakukan bersama dengan kegiatan wawancara untuk mengetahui
hal-hal yang menjadi dasar munculnya emosi responden terhadap produk. Setelah hasil
pengukuran emosi dan pernyataan dari responden hasil wawancara dilakukan, maka data
yang didapat digunakan sebagai acuan dalam merancang ulang desain kemasan deodoran
roll-on pria. Hasil pengukuran yang telah dilakukan didapati sampel tiga (Rexona men)
yang akan dirancang ulang.
Pada proses selanjutnya, dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dalam
memperbaiki rancangan desain kemasan sampel tiga deodoran roll-on. Perancangan
desain kemasan usulan yang dibuat tidak hanya satu melainkan beberapa alternatif.
Beberapa alternatif itulah yang diberikan lagi pada responden dan dibandingkan dengan
rancangan awal untuk mengetahui rancangan usulan yang terbaik. Alternatif yang
pertama yaitu alternatif yang memiliki segi bentuk yang unik, segi warna yang cerah dan
menyegarkan, segi promo harga, dan posisi tutup di bawah. Alternatif yang kedua yaitu
alternatif yang memiliki segi bentuk yang simpel, segi warna yang elegan, posisi tutup
diatas dan memiliki promo tentang kelebihan produk. Alternatif yang terakhir yaitu
memiliki segi bentuk yang simpel, warna yang elegan dan posisi tutup berada di atas.
Setelah itu evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran emosi pada
rancangan awal dengan rancangan usulan. Dan didapati perbandingan antara rancangan
awal dan rancangan usulan yang terbaik yaitu pada rancangan usulan kedua.