Abstract:
Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan perairan yang lebih luas dibandingkan
kawasan daratan. Seiring dengan pembangunan infrastruktur di Indonesia, tidak dapat dipungkiri
bahwa terdapat pembangunan infrastruktur yang dilakukan di perairan. Perbedaan lingkungan
mendorong kemajuan teknologi pengecoran untuk mengatasi tantangan yang dihadapi, salah satu
contohnya adalah pengecoran mortar yang dilakukan di dalam air. Pemanfaatan self-compacting
mortar dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi kendala pengecoran campuran mortar yang
digunakan sebagai material grouting. Keunggulan dari self-compacting mortar dalam kondisi segar
dapat dimanfaatkan untuk pengecoran di dalam air. Pada kajian eksperimental ini akan mempelajari
mengenai kekuatan tarik belah dan kekuatan lentur yang dihasilkan dari pengecoran self-compacting
mortar di dalam air. Perencanaan proporsi campuran self-compacting mortar menggunakan metode
volume absolut. Pembuatan campuran menggunakan Anti Washout Admixture (AWA) untuk
meminimalisir kehilangan material pada saat pengecoran di dalam air serta silica fume sebagai
pengganti sebagian semen dengan variasi sebesar 5%, 7,5%, dan 10%. Pengujian kekuatan tarik
belah menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 50 mm dan tinggi 100 mm serta
pengujian kekuatan lentur menggunakan benda uji berbentuk balok dengan dimensi 40 × 40 × 160
mm. Pengujian kekuatan tarik belah dan kekuatan lentur untuk seluruh variasi silica fume dilakukan
pada umur uji 7, 14, dan 28 hari. Nilai kekuatan tarik belah dari hasil pengujian pada umur 28 hari
untuk variasi silica fume sebesar 5%, 7,5%, dan 10% secara berurutan adalah 2,10 MPa, 1,82 MPa,
dan 2,76 MPa. Nilai kekuatan lentur dari hasil pengujian pada umur 28 hari untuk variasi silica fume
sebesar 5%, 7,5%, dan 10% secara berurutan adalah 6,00 MPa, 4,74 MPa, dan 5,25 MPa. Nilai
koefisien (k) hubungan kekuatan tekan dan kekuatan tarik belah untuk variasi silica fume sebesar
5%, 7,5%, dan 10% secara berurutan adalah 0,395, 0,490, dan 0,606. Nilai koefisien (k) hubungan
kekuatan tekan dan kekuatan lentur untuk variasi silica fume sebesar 5%, 7,5%, dan 10% secara
berurutan adalah 1,145, 1,301, dan 1,423. Pada penelitian ini, kekuatan tarik belah terbesar diperoleh
dari penggunaan kadar silica fume sebesar 10% yaitu 2,76 MPa dan kekuatan lentur terbesar
diperoleh dari penggunaan kadar silica fume sebesar 5% yaitu 6,00 MPa