Abstract:
Navigable aqueduct merupakan salah satu jenis infrastruktur yang mengizinkan pelayaran diatas akueduk (jembatan air), sehingga kapal barang dan penumpang dapat berlayar tanpa hambatan melewati bukit, lembah, atau bahkan diatas sungai lainnya. Berbagai negara di Eropa membangun navigable aqueduct guna mengoptimasi transportasi logistik di daerah tertentu. Di Belgia, misalnya, terdapat navigable aqueduct terbuat dari beton prategang, dan juga di Jerman yang menggunakan baja sebagai struktur atas dan beton bertulang sebagai struktur bawah jembatan air. Setelah dibuka, navigable aqueduct yang berada di Jerman berhasil meningkatkan lalu lintas air dan menciptakan tempat wisata baru di kota jembatan air berada. Berbagai keuntungan navigable aqueduct yang sudah disebutkan membuat infrastruktur ini memiliki potensi untuk berkembang di Indonesia, terlebih di Pulau Kalimantan. Meskipun demikian, penelitian tentang navigable aqueduct di Indonesia masih sangat terbatas. Tugas akhir ini membahas perencanaan dan analisis struktur atas suatu navigable aqueduct yang direncanakan berada di Samarinda, Kalimantan Timur. Struktur atas navigable aqueduct direncanakan menggunakan pelat baja dengan berbagai ketebalan, dimana masing-masing memiliki kuat leleh 355 MPa. Analisis pada tugas akhir ini dilakukan menggunakan Metode Elemen Hingga dikarenakan pembebanan yang tidak seragam. Menggunakan perangkat lunak berbasis Metode Elemen Hingga, diperoleh nilai tegangan von Mises (tegangan efektif) maksimum sebesar 279,22. Tegangan yang bernilai paling besar berada di daerah tumpuan dan di tengah bentang. Adapun dilakukan perhitungan momen plastis di tumpuan dan di lapangan, dimana masing-masing lebih besar dari gaya momen ultimit maksimum, Mu sebesar 1,51×106 kN m. Tegangan tekuk elastis pelat dihitung bernilai 276,6 MPa, lebih besar dari tegangan tekan terbesar.