Abstract:
Kontrak kerja konstruksi merupakan sebuah dokumen hukum yang berperan penting untuk
mengatur hubungan kerja antara pihak-pihak yang berkontrak sehingga tujuan yang telah disepakati
bersama dapat terpenuhi. Adapun di dalam penyusunan kontrak kerja konstruksi perlu
memperhatikan peraturan perundang-undangan serta peraturan turunannya yang berlaku di
Indonesia guna mencegah dan meminimalisasi perselisihan kontrak yang dapat berujung pada
sengketa konstruksi. Di dalam pelaksanaan sebuah proyek konstruksi, tidak jarang terjadi perubahan
pekerjaan yang ditandai dengan addendum. Addendum sendiri merupakan sebuah dokumen terpisah
yang terikat secara hukum pada sebuah kontrak kerja konstruksi. Pada penelitian ini, dilakukan
kajian kontrak kerja konstruksi antara kontraktor dengan subkontraktor pada Proyek Pembangunan
Hotel Sayap 2 pada Hotel X Cilegon terhadap teori-teori kontrak kerja konstruksi serta peraturanperaturan
yang berlaku di Indonesia. Selain itu, dilakukan juga kajian mengenai dampak addendum
terhadap biaya serta waktu pelaksanaan proyek tersebut. Berdasarkan hasil kajian, diperoleh bahwa
kontrak kerja konstruksi ini telah mencantumkan 16 dari 18 ketentuan terkait isi minimum yang
diatur oleh Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 dimana 2 ketentuan lainnya yang belum tercantum
adalah mengenai sertifikasi tenaga kerja dan insentif. Addendum pada proyek ini terjadi sebanyak 2
kali dengan penambahan biaya pelaksanaan sebesar 19,6% dari nilai kontrak awal dan penambahan
waktu pelaksanaan selama 37 hari.
