Abstract:
Indonesia merupakan negara dengan luas daratan sebesar 1.905 juta km2 (Hasanah, 2020). Luas tersebut
membuat Indonesia memiliki kondisi topografi yang beragam. Pada pekerjaan Teknik Sipil, lereng yang
merupakan salah satu kondisi topografi sering dijumpai di lapangan. Lereng timbunan atau yang biasa
disebut embankment merupakan salah satu dari dua jenis lereng buatan manusia. Pada proyek Bandara
Dhoho di Kediri, beberapa lokasi pada proyek perlu dilakukan peninggian elevasi menggunakan
timbunan. Batas lokasi proyek yang terbatas mengakibatkan kemiringan timbunan curam. Mechanically
stabilized earth (MSE) slopes diperlukan agar timbunan tersebut lebih stabil. Timbunan pada proyek
tersebut dikombinasikan penggunaannya menggunakan load transfer platform (LTP) dan Column
Supported Embankments (CSE). Column Supported Embankments (CSE) atau yang biasa disebut piled
embankment, berfungsi untuk mentransfer beban timbunan dari tanah lunak ke tanah yang lebih keras.
Beban timbunan perlu secara efektif didistribusikan ke kolom, sehingga tidak ada tekanan berlebih di
kolom-kolom sepanjang timbunan yang dapat mengakibatkan penurunan di titik tertentu pada
permukaan timbunan (Gangatharan, 2014). Pengunaan column supported embankments dapat
dikombinasikan dengan load transfer platform (LTP). Load transfer platform diletakan diantara kepala
tiang dan dasar timbunan. Konfigurasi geogrid pada LTP dapat berupa 1 lapis geogrid atau 3 lapis
geogrid.