Abstract:
Besarnya angka backlog perumahan di Indonesia menjadi sebuah permasalahan tersendiri bagi
Pemerintah Indonesia. Teknologi RISHA terlahir dari adanya persoalan ini, dimana teknologi ini pada
awalnya ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan diharapkan dapat menjadi teknologi
terkini dalam pembangunan tempat tinggal di Indonesia. Namun pada kenyataannya, teknologi RISHA
yang sudah ada selama lebih dari 15 tahun masih belum sempurna dan memiliki beberapa masalah.
Masalah tersebut juga dialami aplikator yang memiliki peranan penting dalam perkembangan RISHA
di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan sebuah penelitian yang dapat membahas permasalahan serta
risikonya permasalahan tersebut. Pada penelitian ini akan dilakukan penilaian risiko-risiko bagi
aplikator RISHA yang timbul dari permasalahan yang mereka hadapi. Proses pengambilan data pada
penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi literatur terlebih dahulu yang dilanjutkan dengan
wawancara kepada aplikator dan diakhiri dengan pembagian kuesioner. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan, terdapat 11 jenis risiko yang telah teridentifikasi sebagai risiko yang umum untuk
dihadapi oleh aplikator. Risiko-risiko tersebut berdampak terhadap aspek waktu, finansial, sosial,
tenaga kerja, dan teknologi konstruksi. Pada penelitian ini juga telah didapat probabilitas terjadinya
risiko tersebut. Risiko dengan nilai risiko atau kategori risiko yang paling tinggi adalah mengenai
ukuran cetakan panel RISHA yang beredar di lapangan, dimana hal ini menjadi hambatan utama bagi
aplikator dan harus segara diselesaikan. Melalui penelitian ini, diharapkan pihak aplikator dapat
mengetahui risiko apa saja yang mungkin dihadapi saat akan menjalani sebuah proyek konstruksi
RISHA. Selain itu, penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak-pihak lain yang
akan ikut serta dalam mengembangkan teknologi RISHA berdasarkan analisis risiko.