Penentuan tegangan prakonsolidasi lempung teguh di Jakarta berdasarkan uji pressuremeter dengan aplikasi untuk analisis penurunan gedung tinggi

Show simple item record

dc.contributor.advisor Rahardjo, Paulus Pramono
dc.contributor.advisor Arafianto, Aflizal
dc.contributor.author Jonathan, Kevin
dc.date.accessioned 2023-01-20T03:13:08Z
dc.date.available 2023-01-20T03:13:08Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp42660
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14231
dc.description 6753 - FTS en_US
dc.description.abstract Jakarta merupakan kota metropolitan dengan tanah lempung teguh yang tersebar di seluruh wilayahnya. Maka dari itu, dibutuhkan data penyelidikan tanah lempung teguh tersebut pada tahap pra-konstruksi gedung tinggi di Jakarta. Uji pressuremeter merupakan salah satu uji in-situ yang dikenal sangat bermanfaat karena memiliki jangkauan luas terhadap parameter tanah. Pada intinya, proses pengujian akan berupa nilai tekanan yang diberikan secara radial kepada membran dan nilai radius atau volume membran yang berkembang saat diberikan tekanan tertentu. Kemudian kedua nilai tersebut dapat diolah menjadi beberapa parameter tanah krusial seperti tekanan leleh, tekanan batas, dan parameter lainnya yang dapat diturunkan juga menjadi parameter geoteknik lainnya seperti tegangan prakonsolidasi, koefisien tekanan tanah at rest, modulus geser, dan parameter lainnya. Untuk selanjutnya, nilai tegangan prakonsolidasi dan modulus pressuremeter dapat diaplikasikan dalam menghitung besarnya penurunan gedung-gedung di Jakarta, yang dimana pada penelitian ini diaplikasikan nilai modulus pressuremeter tersebut pada sebuah pondasi raft dengan metode equivalent raft. Pada penelitian ini, ditentukan korelasi empiris antar parameter hasil uji pressuremeter dengan uji laboratorium seperti uji konsolidasi dan uji Atterberg limits. Hasil menunjukkan bahwa nilai tegangan prakonsolidasi yang diperoleh dari oedometer sebesar 0,85 dari nilai tekanan leleh sebagai hasil pengolahan data pressuremeter. Lalu nilai sudut geser dalam yang diturunkan dari parameter uji pressuremeter juga mengklasifikasikan tanah lempung teguh di Jakarta sebagai ‘low to high plasticity clays’ melalui korelasi empiris dengan indeks plastisitas pada grafik Sorensen & Okkels (2013). Selain itu, korelasi empiris juga ditentukan antara nilai seluruh parameter tanah yang diperoleh uji pressuremeter dengan nilai N-SPT dari uji bor. Sehingga dari nilai N-SPT, karakteristik tanah lempung teguh di Jakarta dapat ditentukan. Dari hasil analisis, tanah lempung teguh di Jakarta pada kedalaman 27 hingga 72,5 m merupakan tanah overconsolidated yang memiliki nilai tegangan prakonsolidasi sebesar 3,98 hingga 57,5 kg/cm2. Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa nilai N-SPT turut meningkat seiring bertambah besarnya nilai seluruh parameter utama yang dianalisis dari data hasil uji pressuremeter. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Tegangan Prakonsolidasi en_US
dc.subject Lempung Teguh en_US
dc.subject Uji Pressuremeter en_US
dc.subject Aplikasi Penurunan en_US
dc.title Penentuan tegangan prakonsolidasi lempung teguh di Jakarta berdasarkan uji pressuremeter dengan aplikasi untuk analisis penurunan gedung tinggi en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6101801077
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0415015402
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0410039403
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account