dc.description.abstract |
Arsitektur masjid terus mengalami transformasi dan menciptakan keberagaman karya-karyanya seiring dengan perkembangan agama islam. Bangunan masjid merupakan rumah ibadah umat muslim dimana terdapat kegiatan ritual di dalamnya sehingga mempunyai sifat yang sakral. Walaupun tidak ada syarat konkret untuk tipologi bangunan masjid, setiap kegiatan di dalam masjid menciptakan kriteria untuk ruangnya. Adanya kebebasan dalam perancangan arsitektur masjid berpengaruh terhadap makna bentuk serta ruang dalam maupun ruang luar dari arsitektur masjid itu sendiri. Terdapat suatu metode untuk merancang masjid dengan menggunakan tema perancangan yang direncanakan oleh arsitek terhadap isu global maupun isu lokal. Tema tersebut biasa diaplikasikan secara eksplisit maupun implisit sehingga menciptakan interpretasi dari masyarakat yang berbeda-beda dan berpengaruh terhadap makna sakral arsitektur masjid. Masjid Ash-Shaff memiliki tema ‘shaf’ sebagai konsep yang dibangun arsitek Ridwan Kamil, terinspirasi dari shaf-shaf salat berjamaah. Tema pada bangunan, khususnya bangunan masjid, menciptakan interpretasi makna yang terkandung di dalamnya melalui penerapan tema dalam bangunan tersebut. Hal tersebut menjadi sebuah upaya untuk menilai makna sakral yang dibutuhkan pada suatu arsitektur bangunan masjid. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsi, menganalisis, dan memahami penerapan tema jika dikaitkan dengan bangunan serta aktivitas ritual pada arsitektur Masjid Ash-Shaff.
Penelitian menggunakan metode deskriptif-interpretatif dengan pendekatan kualitatif. Masjid Ash-Shaff Bintaro menjadi objek penelitian dikarenakan memiliki bentuk bangunan masjid yang dapat dijadikan salah satu contoh hasil keragaman perkembangan arsitektur masjid yang dirancang menggunakan tema perancangan. Tema ‘shaf’ yang diangkat oleh arsitek dalam mendesain Masjid Ash-Shaff memerlukan analisa terkait dengan zonasi ritual ibadah arsitektur masjid itu sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan peninjauan menggunakan teori anatomi dan lingkup bangunan, meliputi lingkup tapak dan lingkup bangunan. Selanjutnya, dibuka dengan teori properti dan komposisi. Data masjid dikumpulkan dengan cara observasi dan studi pustaka. Dilakukan validasi terkait tema pada arsitektur Masjid Ash-Shaff dengan melakukan wawancara arsitek perancang serta arsitek lain.
Hasilnya berupa penilaian evaluasi penerapan tema pada arsitektur Masjid Ash-Shaff yang bersifat objektif, sehingga dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Hasil data direduksi secara lebih spesifik sehingga menjadi kesimpulan yang dapat menjawab pertanyaan penelitian. |
en_US |