Relevansi pemikiran Charles Taylor : "Politik Rekognisi" bagi masalah identitas sosial

Show simple item record

dc.contributor.advisor Djunatan, Stephanus
dc.contributor.author Diarsa, Leo Kristian Eka Putra
dc.date.accessioned 2023-01-13T08:11:36Z
dc.date.available 2023-01-13T08:11:36Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp41975
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14165
dc.description 665 - FF en_US
dc.description.abstract Dalam masyarakat multikultur, setiap orang hidup berdamping satu dengan yang lain. Secara integral, setiap orang hidup dengan harapan, pikiran dan hal-hal yang berharga di dalam dirinya. Selain itu, mereka juga hidup dalam kelompok-kelompok sosial tertentu. Di dalam kelompok tersebutlah, setiap orang membentuk jalinan hidup satu dengan yang lain, yang mana mereka juga menghidupi dan menghayati kekayaan nilai yang ada. Kendati demikian, di saat yang sama, konflik dan kekerasan karena perbedaan identitas sosial tersebut menjadi suatu hal yang tidak terhindarkan dalam masyarakat multikultur. Charles Taylor, melalui teori politik rekognisinya, berusaha mengangkat kesadaran kita bahwa setiap orang dengan keutuhan dirinya mesti diberi tempat di masyarakat. Harapannya, setiap orang mampu memberikan diri satu dengan yang lain, dan memperkaya dinamika hidup bersama di masyarakat. Dengan demikian, konflik dan kekerasan akibat perbedaan yang ada dapat diputus, sehingga setiap orang dapat menjadi pribadi yang saling memperkaya kehidupan bersama di masyarakat. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.title Relevansi pemikiran Charles Taylor : "Politik Rekognisi" bagi masalah identitas sosial en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017510017
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0424127001
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI612#Ilmu Filsafat


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account