dc.description.abstract |
Salah satu cerminan kekayaan budaya Indonesia adalah arsitektur tradisional, salah
satunya arsitektur Jawa yang sarat makna. Sayangnya, eksistensi arsitektur tradisional di
era modern kian memudar. Adanya Plataran Dharmawangsa sebagai contoh pelestarian
arsitektur Jawa yang hingga kini masih digemari meski telah mengalami penyesuaian baik
pada fungsi dan desain menimbulkan ketertarikan untuk mempelajari serta memahami
bagaimana tata ruang dan bentuk arsitektur Jawa pada komplek restoran Plataran
Dharmawangsa di Jakarta.
Untuk dapat memperoleh jawaban dari pertanyaan penelitian, dilakukan studi
teori-teori untuk mendasari penelitian ini. Teori yang dikaji adalah teori tata ruang dan
bentuk arsitektur Jawa, ditinjau dari aspek orientasi, zonasi dan ruang-ruang, bentuk
bangunan, elemen pembentuk ruang (konsep kepala-badan-kaki), struktur dan konstruksi,
serta ornamen, hingga diperoleh rangkuman sebagai alat analisis.
Pada Bab 3, dipaparkan data-data terkait dengan objek penelitian yaitu Plataran
Dharmawangsa berkaitan dengan teori arsitektur Jawa yang telah dipelajari pada bab 2,
dimulai dari aspek orientasi, zonasi dan ruang-ruang, bentuk massa, elemen pembentuk
ruang, struktur, dan ornamen yang ada lewat foto-foto dan deskripsi. Pemaparan ini
berfokus pada Ruang Sedap Malam, Ruang Kenanga, Ruang Melati, Ruang Kantil, dan
Surau.
Pada Bab 4, tata ruang dan bentuk arsitektur Jawa pada objek dianalisis
menggunakan alat analisis dari bab 2, hasilnya ditentukan dengan parameter yaitu ‘sesuai’,
‘penyesuaian’, atau ‘tidak sesuai’, kemudian dirangkum.
Pada Bab 5, disimpulkan bahwa dapat ditemukan tata ruang dan bentuk arsitektur
Jawa pada restoran Plataran Dharmawangsa di Jakarta dengan adanya penyesuaian pada
tiga aspek. Dari segi ruang, aspek orientasi dan zonasi ruang telah mengalami pergeseran
akibat faktor geografis dan pergeseran fungsi. Dari segi bentuk, penyesuaian terdapat pada
aspek elemen pembentuk ruang, khususnya variabel pelingkup yang kini dipadukan dengan
material yang lebih transparan. Hal ini mendukung keharmonisan dengan alam dan
menyatukan keragaman fasad pada Plataran Dharmawangsa. Tata ruang dan bentuk
arsitektur Jawa ini kini menjadi karakteristik dan nilai tambah bagi restoran Plataran
Dharmawangsa, dengan aktivitas restoran yang tetap dapat terwadahi dengan baik. |
en_US |