Citra Desa Trusmi sebagai wadah aktivitas masyarakat

Show simple item record

dc.contributor.advisor Pujianto, Franseno
dc.contributor.author Hakim, Julian Farrel Malik
dc.date.accessioned 2023-01-13T03:13:48Z
dc.date.available 2023-01-13T03:13:48Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp41330
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14144
dc.description 6394 - FTA en_US
dc.description.abstract Citra merupakan bayangan visual yang terbentuk karena adanya interaksi antar manusia sebagai pengamat dengan suatu objek. Gambaran tersebut merupakan kenas akan suatu objek yang mudah diingat oleh pengamat. Citra dalam arsitektur memiliki peran untuk memberikan bayangan kepada pengamat tentang struktur dari suatu ruang atau wilayah. Pengamat akan memiliki bayangan jika mengingat tentang wilayah tersebut. Citra yang dimunculkan akan berbeda, tergantung siapa yang mengamatinya. (lynch 1960). Memperkuat citra pada suatu wilayah sangat diperlukan dikarenakan dapat membuat pemaknaan bagi seseorang yang berada pada wilayah tersebut sehingga memiliki ikatan. Seseorang akan memaknai jika dia ingat akan tempat tersebut disaat dia pernah beraktivitas pada tempat tersebut Desa Trusni Cirebon merupakan merupakan Desa yang sudah memiliki identitas sebagai desa "Sentra Batik" serta desa yang masih mempertahankan aktivis tradisi kebuyutan. Identitas tersebut terjadi karena masih dapat ditemukan aktivitas yang berhubungan dengan tradisi dan kerajinan batik pada desa ini. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh aktivitas keseharian dan aktivitas tradisi yang dilakukan oleh masyarakat terhadap elemen pembentuk citra pada desa Trusmi. Tempat untuk melakukan aktivitas akan diidentifikasikan oleh masyarakat sebagai elemen pembentuk citra Desa Trusmi untuk melakukan aktivitas akan diidentifikasi oleh masyarakat sebagai elemen pembentuk citra Desa Trusmi. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, data diperoleh dari studi literatur, pengamatan langsung ke lapangan, serta wawancara terhadap penduduk Desa Trusmi. Pengamatan berfokus pada aktivitas dari warga dan tempat beraktivitasnya, yang kemudian dibuat mapping aktivitas pada Desa tersebut. Kemudian, dari data aktivitas tersebut, akan dianalisis dengan elemen -elemen pebentuk citra sehingga dapat diketahui path/jalur yang digunakan untuk aktivitas, edge/batas yang menjadi batas ruang aktivitas, district/kawasan yang ditemukan sebagai pusat aktivitas,nodes/simpul yang menjadi titik berkumpul, dan landmark yang menjadi pengarah orientasi aktivitas. Kesimpulan dari penelitian ini, ditemukan bahwa "Citra Desa Trusmi" dapat ditemukan berdasarkan analisis keseharian warga dan aktivitas yang dilakukan sebagai tradisi dalam membentuk gambaran fisik dari Desa Trusmi. Desa Trusmi Cirebon dapat disimpulkan merupakan desa yang citranya mudah untuk diingat dikarenakan pada desa ini dapat ditemukan Path Utama yang menjadi tempat aktivitas keseharian, Stronge Edge yang berupa dinding showroom batik yang menerus di Path Utama tersebut, District Pusat Aktivitas Ritual dan Komersial, Anchor Nodes, dan Landmark yang digunakan untuk mengarahkan masyarakat dalam desa dan pengunjung dari luar desa. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Elemen Pembentuk Citra en_US
dc.subject Aktivitas en_US
dc.subject Kerajinan Kain Batik en_US
dc.subject Tradisi Kebuyutan en_US
dc.subject Desa Trusmi Cirebon en_US
dc.title Citra Desa Trusmi sebagai wadah aktivitas masyarakat en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017420097
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0408068602
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account