Abstract:
Dewasa ini, bangunan sustainable menjadi salah satu konsep bangunan yang populer Salah
satu aspek yang dapat dirancang dan memiliki dampak yang cukup besar dalam strategi sustainable
adalah cahaya. Pemanfaatan pencahayaan alami yang optimal dalam bangunan dapat mengurangi
penggunaan pencahayaan buatan secara signifikan. Pencahayaan alami dalam bangunan selalu
berhubungan dengan aktivitas manusia yang berada di dalamnya. Agar suatu ruang aktivitas dapat
berlangsung optimal bila secara keseluruhan, lingkungan dimana ruang berada, baik dalam maupun
luar ruang tersebut mendukung cahaya yang dimasukkan ke dalam ruang tersebut. Fungsi sekolah
memerlukan kenyamanan visual yang baik dari pencahayaan alami untuk aktivitas belajar mengajar
dalam ruang kelas. Permasalahan yang sering timbul adalah kurangnya kualitas dan kuantitas dari
pencahayaan alami dalam ruang kelas. Kuantitas berupa jumlah iluminan yang masuk dalam ruang
kelas dan kualitas berupa kemerataan cahaya dalam ruang dan ada atau tidaknya efek silau. Kedua
hal ini yang menjadi kendala baik bagi para guru maupun siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Rancangan bukaan yang baik menjadi diperlukan demi tercapainya produktivitas kegiatan belajar
mengajar. Sekolah Santa Angela, Bandung memiliki desain selubung bangunan yang seragam atau
tipikal pada setiap fasad bangunannya mengakibatkan setiap bukaan pada ruang-ruang kelas
memiliki bentuk yang sama pula. Secara alami, posisi matahari terus berubah karena perputaran
bumi, sehingga setiap bukaan yang sama sebenarnya memiliki waktu dan sudut penyinaran yang
berbeda setiap tahunnya.
Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif evaluatif dengan pendekatan kuantitatif dan
kualitatif ditambah dengan teknik simulasi. Penelitian ini akan menjelaskan mengenai keadaan
eksisting bangunan dengan pendekatan kuantitatif, yaitu melalui tatanan massa dan ruang kelas,
desain bukaan, dan efektivitas (kuantitas dan kualitas) pencahayaan alami pada ruang kelas.
Observasi lapangan akan dilakukan untuk mendapatkan data aktual pencahayaan eksisting dengan
menggunakan alat-alat, selain itu teknik simulasi akan dilakukan untuk menghitung efektivitas
pencahayaan yang sulit dilakukan pada observasi langsung dengan keterbatasan waktu. Data yang
didapat kemudian dianalisis dengan teori-teori yang ada.
Dari hasil analisis, didapatkan bahwa orientasi koridor dan bukaan tipikal pada Sekolah Santa
Angela memiliki pengaruh intensitas pencahayaan yang masuk ke dalam ruang kelas sehingga
menciptakan pencahayaan yang berbeda pada tiap ruang kelas di Sekolah Santa Angela. Perbedaan
pencahayaan juga dipengaruhi oleh objek-objek yang mengahalangi cahaya masuk ke dalam
bangunan dan juga objek-objek dalam bangunan.