Abstract:
Kontainer merupakan peti atau kotak yang sudah memenuhi persyaratan standar dari
International Organization for Standardization (ISO) sebagai alat atau perangkat pengangkutan
barang. Penggunaan kontainer yang tinggi untuk proses pengiriman barang ke negara lain dengan
kapal laut menyebabkan banyak kontainer bekas dibiarkan menumpuk di pelabuhan karena
membutuhkan biaya yang tinggi untuk mengirim kembali kontainer bekas tersebut ke negara
asalnya, dibandingkan dengan memproduksi kontainer baru. Pemanfaatan kontainer menjadi
material utama bangunan semakin banyak digunakan karena jaminan ketersediaanya. Perancangan
Hotel dari kontainer menimbulkan permasalahan karena dimensi dari kontainer yang sudah tetap.
Bangunan hotel di Indonesia memiliki aturan yang mengikat sehingga dengan penggunaan kontainer
untuk fungsi hotel akan terlihat aspek-aspek mana saja yang terpenuhi dan tidak. Fungsi kontainer
sebagai sarana pengangkut barang yang dijadikan fungsi hotel akan menimbulkan permasalahan
dalam penataan bentuk. Kemudian melihat penggunaan kontainer untuk fungsi bangunan pada Hotel
Chara. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui penataan bentuk dan fungsi dari hotel yang didesain
menggunakan kontainer.
Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan cara
mendeskripsikan keadaan eksisting Hotel Chara dan menganalisisnya dengan teori perhotelan,
kontainer, dan kenyamanan ruang gerak. Data dikumpulkan dengan observasi lapangan dan studi
pustaka. Analisis dilakukan dengan landasan teori yang digunakan, terbagi menjadi penataan bentuk
dan kondisi fungsi hotel dari kontainer. Hasil penelitian menemukan bahwa Hotel Chara yang
menggunakan kontainer pada kamarnya tidak dimanfaatkan maksimal karena banyak perubahan
seperti hanya digunakan 4 dinding kontainer dari total 12 dinding sisanya dihilangkan dan diganti
elemen bukaan, juga saat penggabungan kontainer untuk pelebaran kamar terdapat struktur yang
hilang. Tatanan kontainer juga tidak mengikuti ketentuan penataan kontainer pada umumnya
sehingga butuh struktur tambahan berupa rangka balok baja IWF di bagian bawah kontainer.
Hotel Chara sudah memenuhi kriteria mutlak namun terdapat beberapa kriteria tidak mutlak
untuk bintang tiga yang tidak terpenuhi. Hubungan ruang dan zona hotel kurang baik karena banyak
ditemukan sirkulasi publik dan servis yang saling interupsi. Rasio efisiensi luasan hotel kurang dari
standar karena luasan koridor hotel terlalu mendominasi. Aturan bangunan hotel Indonesia untuk
keselamatan berupa kebakaran, kenyamanan kondisi udara pada kamar, kenyamanan gerak, dan
tingkat getaran & kebisingan tidak terpenuhi. Terjadi ketidaknyamanan ruang gerak pada kamar
dimana jaraknya tidak memenuhi standar, penataan perabot terlalu berdekatan khususnya untuk
kamar mandi, dan ukuran perabot yang tidak memenuhi kenyamanan.