Abstract:
Pertumbuhan jumlah bangunan tinggi akibat perkembangan kota besar yang sangat pesat telah menyebabkan masalah baru bagi lingkungan. Sektor bangunan diyakini menghabiskan 40% energi listrik dunia dan akan terus bertambah jika fenomena ini tidak diprioritaskan. Konsep green building menjadi salah satu solusi untuk menghemat penggunaan energi, terutama penggunaan listrik berlebih pada gedung. Efisiensi energi adalah istilah umum yang mengacu pada penggunaan energi yang lebih sedikit untuk menghasilkan jumlah layanan, istilah efisiensi energi dapat diistilahkan juga sebagai penghematan energi. Menurut Green Building Council Indonesia (GBCI), efisiensi dan konservasi energi memiliki nilai sebesar 26% dalam mewujudkan sebuah bangunan yang ramah lingkungan. WU Tower adalah salah satu gedung perkantoran berkonsep green building di Bandung. Penggunaan material kaca pada sebagian besar selubung bangunannya, dikhawatirkan akan menimbulkan permasalahan termal dan pencahayaan alami dalam gedung. Berangkat dari kriteria Greenship NB 1.2, dilakukan perhitungan pra-penelitian yang menunjukkan bahwa nilai OTTV dan pencahayaan alami pada sampel yang diambil belum memenuhi syarat sehingga diperlukan adanya upaya optimasi capaian nilai OTTV dan perolehan pencahayaan alami oleh selubung kaca WU Tower Bandung. Penelitian menggunakan metode evaluasi pasca huni dengan pendekatan kuantitatif. Metode evaluasi dilakukan dengan metode simulasi, yaitu dengan melakukan kontrol terhadap desain selubung bangunan, yang selanjutnya pengaruh yang muncul akibat perubahan akan diamati. Diambil 2 variabel penelitian yang dilihat pengaruhnya, yaitu nilai OTTV dan pencahayaan alami. Upaya optimasi dilakukan dengan mengubah nilai WWR dan material ruang dalam gedung, dan hasilnya optimasi ini berhasil memenuhi kriteria Greenship NB 1.2 poin EEC P2 dan EEC 2. Modifikasi berfokus pada elemen-elemen yang mungkin diubah mengingat gedung WU Tower Bandung yang sudah terbangun. Dengan mengubah nilai WWR dan material lantai, nilai OTTV dapat berkurang sebesar 1,41-8 Watt/m2. Sedangkan untuk intensitas pencahayaan alami dapat dinaikkan sebesar 4,52-6,20%.