Abstract:
Elemen pelingkup ruang memiliki peranan penting dalam mewujudkan kenyamanan termal suatu ruangan. Inovasi teknologi elemen pelingkup semakin berkembang dari waktu ke waktu. Namun kebanyakan masyarakat menganggap elemen pelingkup hanya sebatas bidang yang membatasi ruang dalam dan ruang luar. Elemen pelingkup sebenarnya dapat mempengaruhi performa bangunan. Inovasi untuk menjawab persoalan di atas adalah dengan mengaplikasikan double skin façade (DSF). DSF pada dasarnya memiliki prinsip lapisan ganda yang terdiri dari kulit eksterior, kulit interior dan lapisan interval berupa rongga udara. Fungsi DSF adalah untuk mengurangi panas radiasi (solar gain) agar tidak masuk ke dalam ruangan. Lapisan interval berupa rongga udara berfungsi untuk mengalirkan udara sehingga kenyamanan termal di dalam ruangan tetap terjaga. Material yang digunakan perlu memperhatikan iklim dan lingkungan sekitar, agar teknologi DSF tersebut dapat memperoleh hasil yang efektif. Material yang umum digunakan adalah kaca, metal, kayu, sampai material alami seperti bambu dan rotan pun dapat diaplikasikan. PVC (polyvinyl chloride) merupakan salah satu material yang mungkin dapat menjadi inovasi. Walaupun dengan time lag yang kecil, material PVC tetap digemari, khususnya dalam bentuk rotan sintetik. Untuk konsep DSF sendiri material PVC sudah banyak diaplikasikan dengan konsep tenunan seperti rotan sintetik karena sebagai respon terhadap iklim tropis.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode komparatif dan eksperimen. Secara teknis, pengukuran dilakukan dengan membuat maket ruang skala 1:1 berukuran 1x1 meter, dengan penggunaan material fasad berbeda yaitu rotan sintetik dan PVC board. Penelitian ini akan berfokus pada pengukuran temperatur udara, radiasi, kelembapan, dan kecepatan udara pada ruang luar, ruang interval, dan ruang dalam. Penelitian akan menggunakan alat ukur WBGT Heat Index meter dan Hot Wire Anemometer. Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik untuk melihat perbedaan hasil dari penggunaan rotan sintetik dan pvc board.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan DSF rotan sintetik dapat menurunkan suhu udara dan radiasi ruang dalam. PVC board juga mampu menurunkan suhu ruang dalam namun tidak sebaik rotan sintetik. Namun pada hasil awal, kelembapan ruang dalam dari penggunaan kedua penutup tersebut belum mendekati standar SNI. Solusi yang diaplikasikan adalah dengan menambah jarak ruang interval pada DSF rotan sintetik. Dengan menambah jarak, terbukti dapat menurunkan kelembapan ruang dalam mendekati standar SNI.