Abstract:
Bisnis Kuliner merupakan salah satu jenis bisnis yang sangat kuat dan cukup menjanjikan.
Salah satu segmen pasar dari Bisnis Kuliner yang saat ini cukup trend yaitu adalah jenis Café. Desain
bangunan harus nyaman untuk digunakan agar Café tersebut dapat lebih produktif. Salah satu Café
yang menarik untuk diteliti adalah Loko Café yang terletak di Jl. Nuri, Tj. Mas, Kec. Semarang
Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah. Café ini memiliki keunikan penggunaan materialnya yang
didominasi oleh warna hitam. Warna hitam saat ini seperti menjadi trend dalam dunia arsitektur
terutama jenis arsitektur yang berkesan industrialis. Warna gelap memiliki kecenderungan menyerap
panas. Salah satu aspek kenyamanan yang penting adalah aspek kenyamanan termal. Night
Ventilation adalah teknik pendinginan pasif yang memanfaatkan suhu pada malam hari dan massa
termal bangunan untuk mendinginkan bangunan terlebih dahulu melalui peningkatan aliran udara
ruang pada malam hari, memungkinkan pendinginan radiasi terjadi pada siang hari saat bangunan
tersebut digunakan. Pengaruh Night Ventilation dapat lebih signifikan pada bangunan yang baik
dalam menyerap panas. Penghawaan pasif dengan menggunakan cara Night Ventilation diharapkan
dapat mengurangi penggunaan energi dari bangunan café tersebut. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh dari Night Ventilation tersebut terhadap kenyamanan termal dan
penggunaan energi bangunan berwarna hitam.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan bantuan software untuk simulasi.
Software yang digunakan adalah DesignBuilder. Dilakukan simulasi pada bangunan pada iklim
tropis Semarang dengan variabel bebas berupa penggunaan Night Ventilation, Day Ventilation, dan
No Ventilation untuk kemudian dibandingkan angka suhu udara, temperatur radian, temperatur
operatif, dan kelembaban udaranya. Setelah itu dilakukan penelitian mengenai penggunaan energy
bangunan dengan membandingkan penggunaan listrik AC pada bangunan dengan bantuan Night
Ventilation dengan bangunan memakai AC sepanjang jam operasi dengan menggunakan simulasi
software DesignBuilder juga.
Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan, dapat diperoleh data bahwa pada saat bangunan
menggunakan Night Ventilation, Day Ventilation, dan No Ventilation, kondisi suhu baik suhu udara
maupun temperatur operatif bangunan bila tanpa menggunakan AC termasuk kurang nyaman namun
kondisi kelembaban udaranya masih nyaman. Namun dapat diketahui juga bahwa Night Ventilation
dapat mempengaruhi kondisi termal bangunan berwarna hitam ini. Terdapat perbedaan suhu yang
terjadi antara penggunaan Night Ventilation, Day Ventilation, dan No Ventilation. Penggunaan Night
Ventilation memperoleh suhu udara dan operatif terendah dibandingkan 2 opsi lainnya. Dapat
diketahui juga bahwa keadaan suhu bangunan ini berbanding terbalik dengan kelembaban udaranya.
Perbedaan suhu antar variabel pada hasil simulasi tersebut terjadi cukup signifikan. Berdasarkan
data juga dapat dikatakan bahwa warna hitam tersebut jika dibandingkan dengan warna putih dapat
mempengaruhi presentase efektivitas Night Ventilation tersebut. Bangunan tersebut saat
disimulasikan penggunaan energinya, penggunaan AC-nya menghasilkan nilai KWh yang lebih
rendah jika bangunan menggunakan Night Ventilation dibandingkan hanya menggunakan AC
sepanjang café tersebut dibuka. Penggunaan Night Ventilation dapat menghemat 17,67 %
penggunaan listrik berdasarkan simulasi.