Pengaruh tata ruang dan bukaan terhadap sirkulasi udara dalam menunjang kenyamanan termal rumah sengkedan White Cliff House di Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Nugroho, Nancy Yusnita
dc.contributor.author Ivana, Maria
dc.date.accessioned 2023-01-11T03:06:32Z
dc.date.available 2023-01-11T03:06:32Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.issn NPM2017420024
dc.identifier.other skp41298
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14100
dc.description 6363 - FTA en_US
dc.description.abstract White Cliff House merupakan hunian yang dibangun di atas lahan berkontur yang curam dan memiliki bentuk bangunan yang sempit dan panjang. Fungsi hunian tentunya harus nyaman dan sehat agar dapat melakukan aktifitas dengan baik. Dengan munculnya konsep desain sengkedan untuk keseluruhan bangunan dapat memanfaatkan kontur dengan maksimal serta tata ruang yang memisahkan area bangunan dengan area sirkulasi yang dibuat secara khusus pada sisi samping bangunan sehingga bangunan tidak langsung menempel dengan bangunan tetangga sehingga memungkinkan adanya bukaan samping pada bangunan. Pengguna merasa nyaman melakukan aktivitas dalam bangunan namun pada beberapa area terasa pengap. Penelitian dilakukan untuk menigdentifikasi sirkulasi udara dan kenyamanan termal serta mendeskripsikan pengaruh tata ruang dan desain ventilasi terhadap sirkulasi udara dalam menunjang kenyamanan termal. Penelitian menggunakan metode deskriptif evaluatif dengan pendekatan kuantitatif dengan cara mendeskripsikan mendeskripsikan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan lalu dianalisis tanpa mengadakan perubahan pada masing-masing variabel penelitian. Data didapat dari pengukuran lapangan dan studi Pustaka. Data yang diambil berupa faktor kenyamanan termal , desain bukaan , tata ruang, dan sekitar bangunan. Analisis hasil pengukuran dan simulasi Autodesk CFD lalu mengaitkan pola pergerakan udara dengan kondisi kenyamanan termal serta pengaruh tata ruang dan desain bukaan terhadap sirkulasi udara dalam menunjang kenyamanan termal. Kesimpulan yang didapat setelah melewati proses analisis adalah sirkulasi udara pada objek masih belum tercapai pada beberapa area , namun untuk kenyamanan termal pada area pusat aktivitas rata-rata sudah tercapai yaitu dalam kondisi nyaman optimal dan hangat nyaman . Nyaman secara termal belum tentu baik juga dalam hal sirkulasi udara . Peran tata ruang dan desain ventilasi sangat besar dalam sirkulasi udara dan kenyamanan termal. Kurangnya jumlah bukaan, dimensi bukaan , posisi bukaan, kemerataan persebaran udara dan kecepatan pergerakan udara menjadi penghambat sirkulasi udara. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject rumah sengkedan en_US
dc.subject kenyamanan termal en_US
dc.subject sirkulasi udara en_US
dc.subject desain ventilasi en_US
dc.subject tata ruang en_US
dc.title Pengaruh tata ruang dan bukaan terhadap sirkulasi udara dalam menunjang kenyamanan termal rumah sengkedan White Cliff House di Bandung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017420024
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0404127402
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account