Abstract:
Bangunan deret-bertingkat seperti ruko (rumah-toko) memiliki permasalahan dalam
mengakomodasi kebutuhan pencahayaan alami akibat tipologi bangunan yang linear, keterbatasan
untuk membuat bukaan samping, dan terdiri dari dua lantai atau lebih. Tipologi bangunan demikian
menghasilkan distribusi cahaya yang tidak merata, terutama pada bagian tengah ke belakang
bangunan dan lantai-lantai selain lantai teratas.
Salah satu upaya untuk memasukkan cahaya alami atau daylight ke dalam bangunan ruko
yang bentuknya memanjang adalah dengan menggunakan bukaan atas (top lighting). Namun
keberadaan bukaan atas pun tidak memungkinkan untuk menerangi lantai selain lantai teratas dari
bangunan ruko akibat terhalang permukaan lantai. Material transparan seperti kaca memungkinkan
transmisi cahaya yang lebih tinggi daripada material opaque, sehingga dengan menggunakan
material kaca dapat meningkatkan iluminasi pada ruang di balik kaca tersebut.
Tujuan studi ini adalah untuk mengkaji kesesuaian tingkat iluminasi pada desain pencahayaan
alami Ruko Gaia terhadap nilai Daylight Factor (DF), Spatial Daylight Autonomy (sDA), dan
Annual Sunlight Exposure (aSE) sesuai standar BREEAM dan IES LM-83-12, mengkaji pengaruh
perubahan posisi skylight-tangga dan penggunaan material transparan pada bidang lantai-tangga
terhadap tingkat iluminasi, serta melakukan optimalisasi desain untuk meningkatkan nilai DF sesuai
standar yang digunakan.
Penelitian diawali dengan melakukan evaluasi pada desain pencahayaan alami Ruko Gaia.
Dengan melakukan simulasi alternatif, kemudian akan dilakukan pengkajian pengaruh perubahan
posisi skylight-tangga dan penggunaan material transparan pada bidang lantai-tangga terhadap
tingkat iluminasi. Apabila tingkat iluminasi yang dihasilkan belum mencapai standar yang
ditentukan, dilakukan optimalisasi dengan pengingkatan nilai Visible Light Transmittance (VLT)
atau penambahan dimensi skylight.
Metode yang digunakan adalah metoda kuantitatif berupa evaluasi desain perencanaan dan
simulasi alternatif. Teori-teori maupun data Ruko Gaia dikumpulkan dari studi literatur, website,
brosur, maupun pihak agen properti, serta pengolahan data simulasi dengan software SketchUp dan
Lightstanza.
Berdasarkan evaluasi, tingkat iluminasi pada Ruko Gaia belum memenuhi standar BREEAM
dari nilai DF dalam kondisi langit overcast, terutama pada lantai dasar. Berbagai studi alternatif
menghasilkan kesimpulan bahwa walaupun meningkatkan nilai DF, perubahan posisi tanggaskylight
dan penggunaan lantai-tangga transparan belum menghasilkan nilai DF yang sesuai standar
BREEAM. Optimalisasi nilai DF dapat dicapai dengan meningkatkan nilai VLT atau memperbesar
dimensi skylight.