Abstract:
Masjid Istiqlal merupakan masjid nasional negara Republik Indonesia yang terletak di pusat kota Jakarta. Kini, setelah empat dekade berdiri, dilakukan perombakan secara menyeluruh pada bangunan Masjid Istiqlal sejak dibangun tepatnya 42 tahun yang lalu sehingga tedapat data baru yagn belum dikaji.
Fungsi utama sebuah masjid pada dasarnya adalah sebagai tempat ibadah umat. Salah satu ibadah yang disunnahkan untuk dilaksanakan di masjid adalah shalat berjemaah. Salah satu manfaat dari shalat adalah untuk menahan manusia dari perbuatan keji dan munkar. Namun, hanya shalat yang disertai rasa khusyuk yang mampu membawa manusia meraih manfaat shalat tersebut. Dikatakan dalam Al-Quran bahwa orang-orang yang khusyuk adalah mereka yang meyakini akan perjumpaan dengan Allah S.W.T. Untuk dapat memenuhi fungsi dan peran masjid sebagai tempat ibadah, sepatutnya masjid menjadi tempat yang nyaman dan mampu membawa penggunanya kepada kondisi khusyuk dalam beribadah. Sebagai masjid negara, Masjid Istiqlal sepatutnya menjadi salah satu masjid terbaik negri dan dapat dijadikan tolak ukur bagi masjid-masjid lainnya di Indonesia. Maka dari itu, dirasa menarik untuk diteliti bagaimana pengaruh renovasi terbaru Masjid Istiqlal terhadap kekhusyukan ibadah.
Tujuan studi ini adalah untuk memahami sejauh mana pengaruh hasil renovasi Masjid Istiqlal yang baru terhadap kekhusyukan ibadah jemaahnya dan mencari tahu elemen-elemen apa saja yang berperan dan bagaimana penerapannya dalam desain Masjid Istiqlal yang baru saja rampung direnovasi ini.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif menggambarkan peranan elemen fisik spasial pada Masjid Istiqlal terhadap kenyamanan ruang dan suasana khusyuk. Penelitian diawali dengan pendataan konfigurasi elemen fisik spasial di Masjid Istiqlal. Kumpulan data yang didapat kemudian dianalisis berdasarkan studi literatur tentang kenyamanan ruang dari faktor lingkungan, bentuk-ergonomi, dan sensori berdasarkan parameter yang didapat dari kajian teori. Langkah-langkah ini ditempuh untuk memahami tentang peran elemen fisik spasial dalam objek penelitian yang membantu menimbulkan suasana nyaman saat beribadah. Selain itu data elemen fisik spasial masjid juga akan ditelaah berdasarkan kesesuaiannya dengan ajaran syariat islam mengenai bangunan ibadah atau masjid. Penelitian diakhiri dengan menarik kesimpulan.
Diperoleh kesimpulan bahwa dengan terpenuhinya faktor-faktor kenyamanan dengan cukup baik, diikuti dengan adanya tanda-tanda pesan ketaqwaan melalui bentuk ruang dan pengalaman sensori, dan tetap mengikuti ajaran syariat Islam rancangan hasil renovasi Masjid Istiqlal dapat mendukung terciptanya suasana nyaman dan khusyuk saat melaksanakan ibadah shalat berjemaah. Terdapat kekurangan dari segi kejelasan orientasi sirkulasi dan signage yang dapat ditingkatkan lebih baik lagi.