Abstract:
Greenwall adalah salah satu solusi arsitektur untuk menanggulangi kurangnya penghijauan
lingkungan yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Semakin berkurangnya lahan untuk
penanaman tumbuhan dan pengalihan lahan menjadi konstruksi bangunan mengharuskan arsitek dan
perancang untuk menemukan solusi praktikal dalam melestarikan konsep penghijauan dalam
konstruksi yang dibangun. Konsep greenwall melahirkan sebuah elemen arsitektural berupa dinding
yang merupakan suatu media penopang vertikal penghijauan.
Penelitian ini mengkaji objek dinding greenwall yang terdapat di tapak area masuk SD
Arunika Waldorf kota Bandung. Desain dinding greenwall SD Arunika Waldorf menggabungkan
beberapa material mulai dari dinding plaster, susunan bata kerawang, dan greenwall itu sendiri.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana desain greenwall dapat mempengaruhi
kinerja termal dan kinerja reduksi kebisingan pada lingkungan tapak area masuk SD Arunika
Waldorf.
Metode kuantitatif komparatif berupa observasi lapangan berkala selama tiga tahapan yaitu
sebelum, saat, dan sesudah konstruksi greenwall akan memperlihatkan seberapa besar perubahan
yang terjadi pada lingkungan tapak area masuk SD Arunika Waldorf. Pengukuran lapangan
dilakukan dengan menggunakan alat-alat seperti WBGT Meter, anemometer, thermal camera, dan
sound-level meter dimana tapak berada pada kondisi cuaca cerah ataupun berawan. Waktu
pengukuran berada pada pukul 09.00 WIB, 12.00 WIB, dan 14.00 WIB yang mewakili tiga waktu
kecerahan matahari yaitu pagi hari, pertengahan hari, dan siang hari.
Hasil yang didapat selama penelitian ini adalah adanya perubahan suhu ruang dan penurunan
paparan kebisingan dari luar tapak area masuk SD Arunika Waldorf. Desain dari greenwall SD
Arunika Waldorf memungkinkan terjadinya efek pembayangan dan peningkatan aliran angin yang
menyebabkan penurunan suhu hingga 4°C. Kebisingan juga dapat mengalami reduksi hingga 15 dB
dari luar ke dalam tapak.