Penerapan konsep sentralitas pada Keraton Surakarta Hadiningrat

Show simple item record

dc.contributor.advisor Indrarani, Indri Astrina Fitria
dc.contributor.author Winata, Denny
dc.date.accessioned 2022-12-07T01:45:14Z
dc.date.available 2022-12-07T01:45:14Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp39724
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/13890
dc.description 6150 - FTA en_US
dc.description.abstract Keraton merupakan sebuah kompleks arsitektur bersejarah dengan fungsi sebagai tempat tinggal penguasa dan keluarga kerajaan. Keraton memegang peranan penting dalam perkembangan sebuah kota khususnya kota-kota di Jawa. Bukan hanya berupa bangunan kediaman raja, keraton juga memiliki pengaruh dalam otoritas kehidupan masyarakat sebagai bangunan pemerintahan. Seiring berkembangnya zaman, keraton tidak lagi menjadi entitas pemerintahan yang menggeser peran dan aspek fungsionalnya. Di Indonesia, keraton dipandang sebagai obyek sejarah yang memiliki kekayaan sejarah, budaya, dan agama. Faktor ini membentuk sebuah peran baru keraton sebagai pusat kebudayaan pengetahuan dan keagamaan. Keraton Surakarta Hadiningrat merupakan salah satu keraton yang masih berfungsi sebagai kediaman raja dan keraton peninggalan Mataram Kuno yang turut mengalami fenomena pergeseran fungsi. Keraton sebagai sebuah kompleks dengan berbagai peran kepusatan yang dimilikinya tidak hanya tercermin dari fungsinya, melainkan juga dari pola tatanan massa keraton. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi pola tatanan arsitektural Keraton Surakarta Hadiningrat serta peran sentralitas yang terkandung didalamnya. Penelitian kualitatif dengan pendekatan descriptive dan textual analysis digunakan untuk mendeskripsikan konsep sentralitas yang terdapat pada keraton. Konsep sentralitas Christopher Alexander diintegrasikan dengan konsep-konsep kosmologi yang melandasi pola tatanan Keraton Surakarta Hadiningrat untuk mengetahui alasan terbentuknya pola tatanan massa yang mencirikan sentralitas dan pengaruhnya terhadap keraton sebagai sebuah bangunan sentralitas. Data sentralitas yang diperoleh dengan observasi lapangan dan studi pustaka dikelompokkan menjadi dua bagian konsentrasi analisis, yaitu hubungan tatanan keraton terhadap Kota Surakarta (skala makro) dan tujuh lapisan Jambudvipa dalam keraton termasuk atap tradisional pada keraton (skala mikro). Temuan penelitian membuktikan keraton memegang peranan penting dalam tata sebuah kota dengan berlandaskan konsep Catur Gatra Tunggal yang selalu dapat ditemui pada kota Jawa. Temuan sejarah dan budaya menjadi tiang pembentuk Kota Surakarta setelah keberadaan keraton. Temuan konsep sentralitas yang terdapat pada keraton juga memiliki intensitas yang berbeda-beda terkait dengan fungsi dan posisi bangunannya serta terhadap konsep kosmologi yang terdapat pada keraton. Temuan tersebut membuktikan tatanan keraton memiliki hierarki utama tunggal terhadap Kedhaton yang menjadi inti dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Meskipun keraton memiliki pusat-pusat pembentuk lapisan yang memiliki kualitas sentralitas tersendiri, peran setiap pusat kecil tersebut menegaskan keutamaan Kedhaton sekaligus memperkuat kualitas sentralitas. Tentunya, hubungan antar tiap lapisan sangat erat dalam membentuk sebuah entitas kesatuan arsitektural. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject sentralitas en_US
dc.subject pola tatanan en_US
dc.subject keraton en_US
dc.subject kosmologi en_US
dc.subject Surakarta en_US
dc.subject Jawa tengah en_US
dc.title Penerapan konsep sentralitas pada Keraton Surakarta Hadiningrat en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016420113
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0410047905
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account