Abstract:
Perkembangan industri makanan dan minuman yang terus bertumbuh setiap tahunnya
memicu persaingan yang ketat antara pelaku usaha pada industri tersebut. Masing-masing
perusahaan berusaha menjadi yang terdepan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dari pengelolaan persediaan bahan baku sehingga perusahaan dapat
dengan maksimal melayani pelanggan. Sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut,
pemeriksaan operasional dilakukan agar dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dari pengelolaan persediaan bahan baku.
Pemeriksaan operasional merupakan salah satu upaya dalam
memaksimalkan pengendalian internal perusahaan. Pengelolaan persediaan bahan baku akan
dikatakan efektif apabila dalam pelaksanaannya telah memenuhi tujuan dari aktivitas
tersebut. Sedangkan, engelolaan persediaan bahan baku akan dikatakan efisien apabila dalam
pelaksanaannya telah optimal dalam menggunakan sumber daya yang ada sehingga
menghasilkan kualitas produk yang baik. Pengelolaan persediaan bahan baku yang efektif
dan efisien dapat membantu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen untuk bisa bertahan dan bersaing di industri makanan dan minuman.
Penelitian ini berjenis descriptive research yaitu penelitian dengan
mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data berdasarkan fakta yang ada untuk dapat
menjadi jawaban dari masalah. Sumber data yang digunakan adalah data primer
(wawancara) dan data sekunder (pengumpulan dokumen). Data dikumpulkan dengan
menggunakan dua teknik, yaitu studi lapangan dan studi literatur. Data yang telah
dikumpulkan kemudian akan diolah untuk menghasilkan kesimpulan dan saran. Objek
penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah salah satu perusahaan yang sedang
dalam persaingan di industri makanan dan minuman yaitu Work Coffee Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa kelemahan pada
pengelolaan persediaan bahan baku perusahaan. Secara garis besar, kelemahan-kelemahan
tersebut adalah aktivitas pemesanan persediaan bahan baku kurang memadai, dokumen
terkait pengelolaan persediaan bahan baku tidak memadai, pelaksanaan aktivitas
penyimpanan persediaan bahan baku tidak efisien, pengelolaan persediaan bahan baku yang
tidak efisien. Dengan demikian, disimpulkan bahwa pengelolaan persediaan bahan baku
perusahaan belum efektif dan efisien. Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang ada,
diberikan rekomendasi untuk meminimalkan atau mengatasi kelemahan tersebut, yaitu
memperketat pengawasan, pemberlakuan sanksi, rekomendasi angka safety stock,
rekomendasi dokumen-dokumen, serta penambahan kunci pada gudang perusahaan.