Abstract:
Perusahaan menerapkan kinerja keberlanjutan untuk mencapai keseimbangan pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple bottom line). Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyusun agenda global untuk aksi pembangunan berkelanjutan yang disebut dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Kinerja keberlanjutan yang dilakukan guna pencapaian SDGs diungkapkan di dalam laporan keberlanjutan yang berpedoman pada GRI standards. Kinerja keberlanjutan perusahaan di Indonesia khususnya terkait pengelolaan isu lingkungan yang dalam beberapa tahun terakhir banyak mendapat sorotan dapat dinilai melalui program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER). Salah satu industri yang kerap memenangkan Anugerah PROPER adalah industri pupuk yang merupakan industri yang menyumbang besar dalam pencemaran lingkungan.
Keberlanjutan adalah konsep yang memenuhi kebutuhan manusia di masa sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang. Kinerja keberlanjutan merupakan kinerja yang dilakukan perusahaan dalam semua dimensi sebagai pendorong keberlanjutan perusahaan. Kinerja keberlanjutan adalah penerapan yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Laporan keberlanjutan menjadi sebuah sarana bagi perusahaan untuk mengungkapkan kinerja keberlanjutannya secara terbuka. Kinerja keberlanjutan yang diungkapkan berdasarkan standar pelaporan keberlanjutan, yaitu GRI standards, berkontribusi pada pencapaian SDGs. PROPER adalah program yang dibuat pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk meningkatkan peran perusahaan dalam pengelolaan lingkungan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif. Metode ini dilakukan dengan menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang terkumpul sebagaimana adanya. Kemudian hasil penelitian dianalisis untuk diambil kesimpulannya. Data penelitian ini diperoleh dari laporan keberlanjutan periode tahun 2018 dan 2019 yang diterbitkan oleh lima perusahaan pupuk di Indonesia yang memenangkan Anugerah PROPER pada tahun 2018-2019. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja keberlanjutan aspek lingkungan kelima perusahaan tersebut berdasarkan GRI standards yang berkontribusi dalam pencapaian SDGs.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kinerja keberlanjutan aspek lingkungan pada perusahaan yang diteliti belum sepenuhnya sesuai dengan GRI standards yang berkontribusi dalam pencapaian SDGs. Hasil penilaian yang didapatkan setiap perusahaan cukup beragam. PT Pupuk Kalimantan Timur merupakan perusahaan yang kinerja keberlanjutannya paling unggul baik pada tahun 2018 maupun 2019, dengan persentase total skor sebesar 63,3% dan 63,9%. Perusahaan yang mendapatkan persentase total skor terendah adalah PT Pupuk Sriwidjaja Palembang pada tahun 2018 dengan persentase total skor 17,1% dan PT Pupuk Iskandar Muda pada tahun 2019 dengan persentase total skor 20,9%. Secara keseluruhan, PT Pupuk Kalimantan Timur merupakan perusahaan yang memiliki kinerja keberlanjutan paling unggul. Hal ini sejalan dengan Anugerah PROPER peringkat emas (peringkat tertinggi) yang diterima PT Pupuk Kalimantan Timur. Beberapa saran yang dapat diberikan terkait penelitian ini yaitu perusahaan diharapkan meningkatkan kinerja keberlanjutannya guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs, dan mengungkapkannya secara konsisten dan sesuai dengan ketentuan dalam GRI standards. Pemangku kepentingan juga sebaiknya memahami indikator GRI standards terkait aspek lingkungan agar tidak salah dalam pengambilan keputusan. Bagi penelitian selanjutnya dapat melakukan analisis atas kesesuaian praktik penerapan SDGs dengan pengungkapan perusahaan.