Abstract:
Selama kisaran dua dekade terakhir, industri konten kreatif Korea telah secara
besar-besaran menembus pasar AS dan produknya disebarluaskan dan dikonsumsi
secara luas. Di wilayah ini, bukan baru sekali Korea muncul sebagai kekuatan
budaya populer, namun upaya tersebut kerap disebut ‘keberuntungan’ hingga di
beberapa tahun terakhir Korea baru benar-benar mendapat pengakuan yang layak
atas produknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji upaya Korea
dalam melancarkan Hallyu di AS setelah mengalami pergeseran langkah terkait
pelaksanaan aktivitas diplomasi publik di era globalisasi. Pasalnya, kedua negara
memiliki bentuk diplomasi publik yang serupa, dengan AS yang telah lebih dulu
mendominasi pasar budaya populer dunia pun sarana penyebarannya. Sehingga,
penelitian ini berfokus pada analisis kualitatif menggunakan konsep diplomasi
digital dari kegiatan dan pengolahan budaya populer sebagai soft power Korea yang
didistribusikan melalui media sosial berbasis AS. Penelitian ini kemudian
menemukan bahwa upaya Korea dalam menjalankan Hallyu di AS dimulai dari
penyamaan karakteristik melalui penyerapan budaya, diikuti dengan penyisipan
elemen budaya tradisional secara implisit untuk menumbuhkan rasa familier,
keterlibatan dalam agenda lokal, hingga pemanfaatan budaya streaming.