dc.description.abstract |
Produk bisnis pakaian bukanlah hal baru dikalangan masyarakat
Indonesia. Banyak perusahaan local yang mulai meluncurkan produk
pakaian dengan konsep yang berbeda-beda. Namun faktanya pengetahuan
konsumen tidak terlalu diperhatikan terhadap perkembangan bisnis pakaian,
sehingga diferensiasi dari setiap produk tidak terlihat yang mengakibatkan
penurunan penjualan pada Rajoema Indonesia.
Indikasi masalah dari penelitian ini adalah pengetahuan konsumen
tidak terlalu diperhatikan terhadap perkembangan bisnis pakaian, yang
menyebabkan pelanggan tidak bisa membedakan dari setiap produk.
Dengan demikian, perlu diteliti pengetahuan pelanggan mengenai produk
pakaian Rajoema apakah sudah teredukasi atau belum. Hal tersebut
dirasakan juga oleh Rajoema Indonesia, dimana banyak konsumen
menganggap bahwa kualitas setiap baju memiliki bahan yang sama dan hal
ini mengurangi tertarikan dari konsumen.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh
pelanggan sudah merasa teredukasi mengenai produk pakaian Rajoema
Indonesia. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif
analitis dengan pendekatan kualitatif. Penulis menggunakan data atas objek
penelitian melalui wawancara terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Data
analisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Data divalidasi menggunakan teknik triangulasi sumber dan
triangulasi teknik.
Dari 3 bulan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Rajoema
Indonesia yaitu hanya melakukan kegiatan Customer Education dengan
hasil penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan Customer Education
menghasilkan kategori pelanggan Rajoema Indonesia yang masih
menduduki informed customer dan mendorong tingkat kategori Brand
Awareness menjadi Brand Recall. |
en_US |