Abstract:
Korea Selatan merupakan salah satu negara yang telah tergolong sebagai
negara maju, akan tetapi, dalam perkembangan ekonominya, Korea Selatan
merupakan negara yang memiliki tingkat ketidaksetaraan gender yang tinggi.
Perempuan yang dilibatkan dalam pembangunan negara masih mengalami
berbagai tekanan akibat jenis kelaminnya sebagai seorang perempuan. Fenomena
ketidaksetaraan gender ini berakar dari adanya budaya patriarki yang
menunjukkan bahwa terdapat konstruksi sosial gender di tengah masyarakat
Korea Selatan. Konstruksi sosial gender tersebut antara lain ditunjukkan melalui
framing yang dilakukan oleh media massa. Drama televisi merupakan salah satu
produk ekspor dari industri hiburan Korea Selatan. Drama televisi berjudul “My
ID is Gangnam Beauty” merupakan drama Korea Selatan yang diangkat dari
komik populer yang rilis pada tahun 2018. Cerita pada drama tersebut
menunjukkan mengenai berbagai konstruksi sosial gender yang menjadi cerminan
dari norma sosial dan standar ganda yang berada di tengah masyarakat Korea
Selatan. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah apa framing drama televisi
‘My ID is Gangnam Beauty’ dalam menampilkan konstruksi sosial gender di
tengah masyarakat Korea Selatan pada tahun 2018 - 2020. Teori yang digunakan
adalah feminisme liberal dengan konsep konstruksi sosial gender dari Cynthia
Enloe yang digabungkan dengan teori media sebagai aktor komunikasi massa
dengan konsep media framing. Dengan menggunakan metode analisis interpretatif,
hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua framing yang ditunjukkan
oleh drama televisi “My ID is Gangnam Beauty”; yang pertama memperlihatkan
mengenai konstruksi sosial gender, sedangkan yang kedua memperlihatkan
penentangan terhadap konstruksi sosial gender tersebut. Konstruksi sosial gender
merupakan fenomena dalam masyarakat yang mempengaruhi hingga level
individu sehingga pada akhirnya generasi muda melakukan dekonstruksi terhadap
norma sosial dan standar mengenai gender. Maka dari itu, penelitian ini
menyimpulkan bahwa konstruksi sosial gender merupakan salah satu faktor
penghalang dalam isu kesenjangan gender dan dilakukannya dekonstruksi adalah
salah satu langkah yang berupaya untuk mengurangi kesenjangan gender di Korea
Selatan.