Abstract:
Penanaman koka di Peru merupakan suatu fenomena yang
dilatarbelakangi oleh masalah kemiskinan. Akan tetapi, bentuk kebijakan yang
diambil oleh pemerintah cenderung menyasar pada penurunan produksi koka saja
dan bukan pada sumber penyebab penanaman koka itu sendiri. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kebijakan eradikasi koka yang
diterapkan di Peru kemudian berpengaruh pada aspek pembangunan, terutama di
wilayah pedesaan Peru sebagai target utama kebijakan tersebut. Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan teori dependensi yang
mengasumsikan bahwa terdapat hubungan yang tidak sepadan antara negara inti
dengan negara periferi dalam tatanan internasional yang kemudian menciptakan
hubungan eksploitatif dan menyebabkan keterbelakangan pada negara periferi.
Selain itu, penelitian ini juga menggunakan konsep efektivitas kebijakan dan
kegagalan kebijakan sebagai kerangka analisis kebijakan eradikasi koka.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis kasus yang
menitikberatkan penggunaan teori sebagai lensa analisis serta melakukan
pengumpulan bukti dari satu kasus untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Adapun penelitian ini tidak menemukan adanya kaitan langsung antara kebijakan
eradikasi dengan pembangunan di Peru. Akan tetapi, ditemukan adanya hubungan
dependensi dan keterlibatan AS sebagai negara inti dalam pengambilan kebijakan
di Peru sebagai negara periferi untuk memenuhi kepentingan domestik AS dalam
menurunkan angka konsumsi kokain. Oleh karena itu, bentuk kebijakan yang
diambil kemudian tidak mencerminkan pembangunan sebagai tujuan utamanya
dan dengan demikian kurang mampu menjawab tantangan pembangunan yang ada
di wilayah pedesaan Peru.