Abstract:
Penelitian ini berusaha menjelaskan peran intervensi Amerika Serikat dalam Konflik Sosial Berkepanjangan (PSC) antara Afghanistan dan Taliban. Karena keterlibatan
Amerika Serikat di Afghanistan telah dimulai dari akhir 1990-an dan telah
berlangsung selama 20 tahun, penulis hanya akan berfokus pada pemerintahan Trump
pada 2016–2020. Pertanyaan penelitian dari penelitian ini adalah ‘Bagaimana peran
Amerika Serikat dalam mengelola Konflik Sosial yang Berkepanjangan antara Taliban
dan Afghanistan di bawah pemerintahan Trump?’. Menggunakan teori Konflik Sosial Berkepanjangan oleh Edward Azar untuk mendefinisikan konflik, analisis tesis ini akan melihat konflik di Afghanistan dengan berfokus pada hubungan etnis dan
kompleksitas konflik yang terjadi sebagai yang berakibat pada konflik di Afghanistan
berlangsung selama hampir satu abad. Peran Amerika Serikat dalam sifat konflik ini kemudian akan dianalisis menggunakan teori Ho Won-Jeong tentang Intervensi Pihak Ketiga dan Manajemen Konflik Sosial Berkepanjangan. Ho Won-Jeong melihat bahwa
intervensi pihak ketiga perlu menyesuaikan strategi intervensi berdasarkan tahap
konflik saat ini. Terkait dengan perkembangan konflik terbaru dengan penarikan
pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan, penelitian ini akan mencoba menganalisis jenis strategi intervensi Trump dan implikasinya terhadap manajemen konflik di Afghanistan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan memanfaatkan data
yang diperoleh dari literatur, laporan, dokumen resmi, dan sumber digital. Penelitian
ini menunjukkan bahwa strategi intervensi Amerika Serikat di bawah Trump telah
mengalami banyak pergeseran strategi dari waktu ke waktu dan didasarkan pada
kondisi strategis konflik di Afghanistan. Dari peningkatan kapasitas militer pada tahun
2017, hingga pembukaan jalur komunikasi melalui serangkaian negosiasi tingkat tinggi pada tahun 2019, dan akhirnya penandatanganan perjanjian gencatan senjata
pada tahun 2020, intervensi Amerika Serikat di Afghanistan di bawah Presiden Trump
telah membawa tingkat transformasi konflik di Afghanistan ke arah yang lebih baik.