Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan faktor-faktor
pengaruh pelaksanaan Program Keluarga Berencana di Kota Bandung, pada masa
pandemi COVID-19. Teori yang digunakan adalah teori Sutrisno yang menyatakan
lima indikator dari efektivitas yaitu pemahaman program, tepat sasaran, tepat
waktu, tercapainya tujuan, dan perubahan nyata. Adapun faktor faktor yang
mempengaruhi efektivitas menurut Notoatmodjo adalah umur, jumlah anak, aturan
agama, peran suami, dan peran tenaga kesehatan.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik
pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada
pihak pengelola Program Keluarga Berencana, tenaga kesehatan serta pasangan
usia subur. Sementara observasi dilakukan pada pelayanan Keluarga Berencana di
6 Puskesmas yaitu Puskesmas Arcamanik, Puskesmas Griya Antapani, Puskesamas
Talaga Bodas, Puskesmas Sukajadi, Puskesma Ciumbuleuit, dan Puskemas Riung
Bandung.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pelaksanaan Program Keluarga
Berencana di Kota Bandung Pada Masa Pandemi COVID-19 belum efektif, dari
lima indikator yang telah disebutkan hanya dua indikator yang efektif yaitu
indikator Pemahaman Program dimana PUS (Pasangan Usia Subur) sudah
memahami manfaat dari program Keluarga Berencana dan indikator Ketepatan
Sasaran dimana DPPKB Kota Bandung telah menentukan kelompok sasaran yang
tepat yaitu Pasangan Usia Subur yang berusia 20-45 tahun. Dari indikator Tepat
Waktu belum efektif karena petugas enggan melayani terkait kekawatiran
penularan COVID-19. Ketidakefektifan Program Keluarga Berencana pada masa
Pandemi disebabkan karena banyak PUS (Pasangan Usia Subur) yang belum
bersedia mengikuti KB karena belum memiliki atau masih menginginkan
mempunyai anak lagi. Selain itu masih banyak PUS yang menganggap bahwa KB
tidak selaras dengan aturan Agama Islam.