Abstract:
Pada tahun 2018 Walikota mengeluarkan program Kang Pisman di Kota Bandung. Program
ini bertujuan untuk mengurangi jumlah volume sampah yang semakin tak terkendali.
Program tersebut melibatkan dua instansi yaitu Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
(DLHK) dengan PD. Kebersihan. Melalui observasi awal penelitian, diperolehindikasi
bahwa komunikasi antara dua instansi terkait program Kang Pisman berjalan lancar.
Berdasarkan indikasi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas
Komunikasi Pelaksanaan program Kang Pisman di Kota Bandung antara Dinas
Lingkungan Hidup dan Kebersihan dengan PD Kebersihan.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah empat dimensi dari teori
efektifitas komunikasi Wilbur Schramm: menarik perhatian, mudah dipahami,
memenuhi kebutuhan, dan menimbulkan solusi. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah rancangan survey dengan teknik pengambilan sampel yang
digunakan yaitu teknik sampling non probabilitas dengan metode purposive.
Survey dilakukan kepada 15 orang responden dari DLHK dan 15 orang responden
dari PD. Kebersihan. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
statistik dengan mengukur distribusi frekuensi, central tendency, dan median
dengan menggunakan aplikasi SPSS.
Hasil dari penelitian menyatakan bahwa komunikasi antara Dinas Lingkungan
Hidup dan Kebersihan dengan PD. Kebersihan berjalan efektif dan tergolong tinggi.
Saran dari peneliti adalah DLHK dan juga PD. Kebersihan di Kota Bandung perlu
mengembangkan mekanisme dan prosedur komunikasi yang lebih jelas dan inovatif
agar dapat menjadi pedoman dalam menjalankan proses komunikasi yang efektif.
Bagi peneliti berikutnya perlu mencari metode dan pendekatan yang berbeda untuk
mengeksplorasi berbagai informasi secara lebih mendalam terkait efektifitas
komunikasi.