Abstract:
Peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia menyebabkan Pemerintah Indonesia membatasi
aktivitas masyarakat, salah satunya berbelanja. Selama pandemi, aktivitas belanja online
meningkat 400% dan terdaftar 12 juta pengguna baru e-commerce. Perubahan kebiasaan
belanja masyarakat dianggap sebagai peluang oleh Chandra Superstore dalam merambah
bisnis digital, dengan bergabung sebagai merchant dan mengembangkan aplikasi
berbelanja. Berdasarkan wawancara, pimpinan toko mengaku jumlah transaksi pada ecommerce
belum mencapai target yang ditetapkan. Maka, perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat berbelanja online di
Chandra Superstore. Dalam penelitian digunakan model penelitian yang diambil
berdasarkan studi literatur. Model penelitian terdiri atas sembilan buah variabel, yaitu
performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating condition,
perceived risk, perceived trust, behavioral intention, perceived site quality, dan perceived
market orientation. Pengujian model dilakukan dengan metode Partial Least Square-
Structural Equation Model (PLS-SEM). Berdasarkan pengujian, dihasikan faktor social
influence, perceived trust, perceived site quality, dan perceived market orientation secara
positif mempengaruhi secara signifikan terhadap behavioral intention, di mana perceived
site quality dan perceived market orientation mempengaruhi perceived trust. Dengan
melihat kondisi, permasalahan, dan upaya Chandra Superstore Online saat ini, usulan
rekomendasi yang diberikan adalah peningkatan pengaruh sosial, kualitas aplikasi,
orientasi pasar, dan kepercayaan.