Abstract:
Craftindo Kreasi merupakan Industri Kecil Menengah di Kota Bandung yang
bergerak di bidang industri kreatif, yang memanfaatkan limbah pertanian berupa bonggol
jagung sebagai bahan dasar untuk produk-produknya. Furnitur kursi merupakan produk
yang ingin dikembangkan karena kerap digunakan sehari-hari. Indonesia memiliki daya
saing yang tinggi untuk produk furnitur kursi dengan bahan baku alami seperti kayu dan
rotan, namun kerusakan hutan akibat industri kayu masih menjadi perhatian karena terus
berlangsung hingga saat ini dan berdampak buruk bagi lingkungan Akan tetapi, banyak
masyarakat yang kurang tertarik terhadap kursi bonggol jagung. Hasil identifikasi
menunjukkan banyaknya tanggapan berupa kesan tidak menyenangkan terkait desain
dari kursi. Mengetahui hal tersebut, ketertarikan terhadap kursi bonggol jagung
dipengaruhi oleh emosi tertentu yang ditimbulkan terhadap produk. Oleh sebab itu, perlu
dilakukan perancangan kursi bonggol jagung yang dapat memenuhi kebutuhan
emosional konsumen.
Proses perancangan kursi berbahan limbah bonggol jagung dilakukan dengan
menggunakan metode Kansei Engineering. Metode ini diawali dengan identifikasi kata
kansei melalui studi literatur dan wawancara, sehingga diperoleh 99 kata kansei.
Selanjutnya dilakukan focus group discussion menggunakan diagram afinitas dan
dihasilkan 12 kelompok kata kansei yang akan digunakan dalam kuesioner. Tahap
berikutnya adalah perancangan dan penyebaran kuesioner dengan 5 skala Semantic
Differential (SD) untuk menilai 5 produk sampel. Data yang terkumpul diolah secara
kuantitatif menggunakan principal component analysis (PCA). Hasilnya adalah 3 faktor,
yaitu "Stylish dan Estetik", "Fungsional dan Ergonomis", dan "Ramah Lingkungan".
Proses berikutnya adalah sintesis produk dan perancangan alternatif desain.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 3 alternatif desain kursi melalui proses
perancangan secara kolaboratif. Evaluasi melalui kuesioner dan wawancara dari
prototype virtual menghasilkan alternatif 3 sebagai alternatif terbaik dengan nilai rata-rata
sebesar 4,280 dari 5, lalu dilakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi. Kursi ini
memiliki bentuk yang berbeda dari kursi bonggol jagung yang sudah ada sehingga dapat
memenuhi kansei unik, modern, nyaman, kuat, elok, fungsional, dinamis, atraktif,
minimalis, ergonomis, ramah lingkungan, dan ringan