Abstract:
Saat ini transaksi pada sektor industri fashion marak dilakukan secara online.
Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif, tingkat pertumbuhan rata-rata e-commerce di
Indonesia sekitar 35-40% per tahun terutama di segmen industri fashion. Hal ini juga
dimanfaatkan oleh CO2 di industri fashion terutama sebagai penjual pakaian. CO2 berdiri
sejak 2013 dan berasal dari Kota Bandung. Awalnya CO2 melakukan penjualan dengan
sistem konsinyasi pada suatu departement store sehingga pemasaran bergantung pada
departement store tersebut. Pada tahun 2018, CO2 memulai membuka penjualan secara
online dan pada tahun 2019 CO2 tidak melanjutkan konsinyasi pada departement store
tersebut. Penjualan secara online belum sebesar saat penjualan secara konsinyasi dan
beberapa kali masih belum mencapai target penjualan. Maka dari itu, dibutuhkan suatu
usulan bauran pemasaran untuk dapat meningkatkan penjualan produk.
Penelitian dilakukan dengan melakukan segmenting, targeting dan positioning.
Segmenting dilakukan dengan penyebaran kuesioner untuk mengetahui karakteristik dari
konsumen yang pernah membeli pakaian secara online. Hasil kuesioner kemudian diolah
menggunakan K-Means Clustering dan didapatkan 5 segmen yaitu segmen 1 yang
mengikuti tren dan reseller, segmen 2 yang membeli untuk acara khusus, segmen 3 yang
impulsif, segmen 4 yang sangat pemilih, segmen 5 yang praktis. Kemudian dilakukan
analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman CO2
terhadap kompetitor. Berdasarkan segmen yang didapatkan dan analisis SWOT, dilakukan
targeting untuk memilih segmen pasar yang dapat dilayani CO2. Primary market CO2
adalah segmen 4 yang sangat pemilih. Positioning CO2 dilakukan dengan pergeseran
menjadi toko yang aktif di media sosial dan menjual pakaian berkualitas dengan harga
terjangkau.
Usulan bauran pemasaran yang diberikan dengan e-marketing mix 4P + P2C2S3
dan memperhatikan target pasar CO2. Usulan-usulan tersebut antara lain menampilkan
informasi detail produk, memperbaiki tampilan foto produk, mengaktifkan kembali media
sosial, promosi potongan harga, menata ulang tampilan di e-commerce, promosi dengan
voucher dan lain-lain