Abstract:
Perkembangan industri makanan dan minuman, terlebih di masa pandemi di
Bandung meningkat. Termasuk Rumah Makan Sehati yang merupakan rumah makan
chinese dan seafood yang merupakan rumah makan di daerah Sukamenak, Bandung,
Sejak berdiri dari tahun 2019 pejualan dikatakan naik secara konstan namun di awal tahun
2020 penjualan mulai menurun. Penurunan pendapatan yang terjadi tersebut berbanding
lurus terhadap penurunan jumlah penjualan sehingga perlu dilakukan perbakian untuk
mengatasi penurunan yang terjadi tersebut.
Penelitian yang dilakukan dimulai dengan penentuan variabel dan atribut yang
diduga memiliki pengaruh pada niat beli ulang konsumen di rumah makan dengan
berdasar kepada penelitian sebelumnya yang serupa. Kemudian penyusunan dan
penyebaran kuesioner dilakukan terhadap konsumen yang pernah mengunjungi Rumah
Makan Sehati, Didapatkan 83 sampel yang selanjutnya akan dilakukan pengujian variabel
dengan metode PLS-SEM untuk model pengukuran maupun model struktural. Persepsi
konsumen terhadap variabel yang ada serta niat beli ulangnya dilakukan dengan cara
menghitung rata-rata dari setiap variabel yang ada.
Pada metode yang digunakan diuji validitas dan reliabilitasnya, setelah
penghilangan indikator, model dinyatakan valid dan reliable. Selanjutnya dilakukan uji
signifikasni yang dilihat dari nilai p-value untuk mengetahui variabel apa saja yang memiliki
pengaruh pada niat beli ulang di Rumah Makan Sehati. Berdasarkan analisis path
coefficient, total effect dan uji signifikansi, variabel yang berpengaruh adalah makanan,
harga dan nilai, kenyamanan dan suasana serta kepuasan pelanggan. Terdapat 8 usulan
yang diberikan kepada pihak rumah makan.