Abstract:
Masyarakat Indonesia gemar mengkonsumsi makanan siap saji yang
memberikan peluang usaha baru di bidang makanan. Penjualan makanan selama pandemi
bertumbuh sebesar 300% dan industri makanan di Indonesia mampu bertumbuh sebesar
3,9%. Saat ini kesadaran masyarakat terhadap kesehatan terus meningkat yang
memperketat persaingan bisnis di bidang makanan sehat. Agar mampu bersaing di dunia
industri, pelaku usaha harus dapat memenuhi keinginan konsumen. Griinch SaladBar
merupakan salah satu usaha yang berdiri sejak Juli 2020, namun sejak Desember 2020
hingga saat ini penjualan Griinch SaladBar sulit mencapai target penjualannya yang diduga
karena rendahnya niat beli konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor
yang mempengaruhi niat beli konsumen dalam membeli salad dan mengusulkan perbaikan
untuk Griinch SaladBar.
Berdasarkan studi literatur, terdapat 5 variabel yang diteliti yaitu kesadaran
kesehatan, kualitas produk, keamanan dan kebersihan makanan, harga, dan citra merek.
Kemudian dilakukan desain sampling yang dilanjutkan dengan penyebaran kuesioner, dan
didapatkan 102 data yang dapat diolah. Pengujian model penelitian dilakukan
menggunakan metode Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM).
Hasil evaluasi model pengukuran menunjukkan bahwa alat ukur telah valid dan reliabel.
Berdasarkan evaluasi model struktural didapatkan 6 dari 8 hipotesis diterima.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 faktor yang berpengaruh
terhadap niat beli konsumen yaitu kualitas produk, harga, dan citra merek. Berdasarkan
ketiga faktor tersebut, digunakan Importance Performance Matrix Analysis (IPMA) untuk
menentukan prioritas usulan perbaikan. Faktor yang diprioritaskan pertama untuk usulan
perbaikan adalah kualitas produk, dilanjutkan dengan harga dan citra merek. Dihasilkan
15 usulan perbaikan untuk meningkatkan niat beli konsumen di Griinch SaladBar yang
dibagi menjadi 4 kategori yaitu pemanfaatan media sosial, promosi, pemberdayaan SDM,
dan pengembangan produk.