dc.description.abstract |
Pembangunan infrastruktur menyumbang porsi besar dalam penurunan kualitas lingkungan,
salah satu dampaknya adalah fenomena global warming yang menyebabkan peningkatan suhu di
permukaan bumi. Untuk menyikapi fenomena tersebut, diterapkanlah konsep bangunan hijau dalam
arsitektur sebagai upaya untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan dan menuju lingkungan
berkelanjutan. Dalam penerapannya di Indonesia, konsep bangunan hijau dinilai melalui rating
system Greenship yang dikeluarkan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI).
Sistem pencahayaan pada bangunan mengkonsumsi energi terbesar kedua setelah sistem
pendinginan udara. Hal ini dapat menyebabkan pemborosan karena pencahayaan merupakan faktor
yang esensial untuk bangunan kantor. Penggunaan sistem pencahayaan yang optimal dan sesuai
dengan standar kebutuhan aktivitas di kantor dapat menghemat penggunaan energi sebesar 21% dari
total penggunaan energi bangunan dan meningkatkan produktivitas kerja serta kesehatan pekerja.
Green Office Park 9 merupakan salah satu bangunan perkantoran pada kompleks Green
Office Park di BSD City, Tangerang. Bangunan dengan 6 lantai ini dirancang dengan konsep
bangunan hijau sehingga berkontribusi terhadap upaya penghematan penggunaan sumber daya alam.
Bangunan ini telah meraih sertifikasi Platinum Greenship dan memiliki potensi untuk terus
berkembang dan mengoptimalkan penerapan konsep bangunan hijau. Meskipun bangunan ini telah
mencapai kriteria Greenship pada standar EEC 2, pencahayaan alami pada ruang dalam bangunan
masih dapat ditingkatkan karena bangunan kantor membutuhkan sistem pencahayaan yang optimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya peningkatan performa
pencahayaan alami melalui penambahan light shelf dan lux censor pada Green Office Park 9.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah simulasi-evaluatif dengan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Proses penelitian dimulai dengan mengumpulkan data terkait Green Office
Park 9 melalui studi pustaka dan observasi lapangan. Perancangan model bangunan dilakukan untuk
membuat visualisasi bangunan dan melengkapi kebutuhan simulasi. Dilakukan simulasi untuk
mengevaluasi iluminan pencahayaan alami pada model eksisting dan model modifikasi. Modifikasi
yang dilakukan berupa penambahan light shelf internal. Berdasarkan hasil simulasi, dibuat
rekomendasi peletakan lux censor.
Simulasi pencahayaan alami dilakukan pada ruang kerja pada lantai tipikal, yaitu di lantai 1,
2, 3, 5, dan 6. Berdasarkan hasil simulasi pada model eksisting, ditemukan bahwa lantai 1, 2, dan 3
belum memenuhi kriteria Greenship dan setiap lantai belum memenuhi kriteria SNI No. 03-2396-
2001.
Berdasarkan hasil simulasi pada model modifikasi, ditemukan bahwa penambahan light shelf
internal meningkatkan iluminan pencahayaan alami pada setiap lantai. Peningkatan iluminan yang
membantu mencapai kriteria Greenship terjadi pada lantai 2 dan 3, sedangkan peningkatan yang
membantu mencapai kriteria SNI No. 03-2396-2001 terjadi pada lantai 6. Peningkatan iluminan
paling besar terjadi pada lantai 3 dan 6, sedangkan peningkatan paling kecil terjadi pada lantai 1.
Rata-rata luas ruang kerja yang mendapatkan 300 lux meningkat sebesar 3,26% dan rata-rata
iluminan ruang kerja meningkat sebesar 36,22 lux. |
en_US |