Abstract:
Boba merupakan minuman yang sudah menjadi trend di berbagai
negara yang ada seperti Jepang, Korea, Indonesia dan negara lainnya. Salah satu
kedai boba yang ikut hadir di tengah eksistensi minuman boba adalah Kedai Naga
Boba. Pada bulan Juni 2020, penjualan Kedai Naga Boba mencapai targetnya,
namun setelah bulan Juni 2020 Kedai Naga Boba mulai mengalami penurunan,
walau terdapat sedikit peningkatan akan tetapi peningkatan tersebut tidak dapat
mencapai target dan cenderung menurun. Penurunan ini bermula pada saat
banyak pesaing masuk, oleh karena itu Kedai Naga Boba ingin mengetahui
permasalahan yang mengakibatkan penurunan ini secara pasti.
Setelah dilakukan wawancara awal kepada beberapa orang, orang
banyak merujuk kepada variabel 7P. Variabel 7P mencakup produk, harga,
tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik. Selanjutnya dilakukan
penyusunan pernyataan pada kuesioner yang di ambil dari beberapa sumber
seperti jurnal dan buku. Kemudian dilakukan penyebaran kuesioner dan didapat
responden yang mengisi kuesioner berjumlah 100 orang. Dari 100 data tersebut
diolah menggunakan metode regresi linear berganda untuk mengetahui variabel
yang berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Dari hasil pengujian didapat
hasil yang berpengaruh signifikan terhadap minat beli adalah variabel produk dan
harga, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 untuk kedua variabel. Sedangkan
kelima variabel yang tidak berpengaruh signifikan adalah tempat, promosi,
proses, orang dan bukti fisik. Berdasarkan hasil pengujian tersebut didapat 13
usulan yang diberikan kepada Kedai Naga Boba, 9 usulan mengenai variabel
produk dan 4 usulan mengenai variabel harga.