Abstract:
Indonesia merupakan negara agraris sebab sebagian besar penduduknya bekerja
dalam sektor pertanian sehingga pertanian merupakan salah satu sektor yang menopang
perekonomian negara. Dalam komoditas hortikultura, khususnya produk sayur-sayuran
dan buah – buahan adalah produk yang sangat rentan rusak, baik secara fisiologis maupun
mekanis yang disebabkan oleh hama dan kegiatan pascapanen. Proses distribusi dalam
supply chain tidak terlepas dari hal yang menyebabkan gesekan pada komoditas
hortikultura. Hal ini mengakibatkan kerusakan mekanis produk komoditas hortikultura yang
merujuk pada penurunan kualitas. Penurunan kualitas produk pada komoditas hortikultura
mengakibatkan percepatan pembusukan sehingga menimbulkan food loss. Maka,
diperlukan penelitian untuk menurunkan food loss terhadap komoditas hortikultura yang
rentan mengalami penurunan kualitas produk karena kerusakan mekanis.
Metodologi design thinking dapat diterapkan untuk menurunkan masalah food loss
pada supply chain, khususnya antara petani dan pedagang besar untuk komoditas
hortikultura. Pendekatan permasalahan dilakukan dengan mengembangkan empati pada
petani, perantara, pengangkut, dan pedagang pasar dalam tahap understand dan observe.
Selanjutnya, kebutuhan pengguna yang telah teridentifikasi dinyatakan dalam dua buah
“How might we..” questions yang berguna untuk memperoleh ide solusi di tahap
selanjutnya, yaitu ideasi solusi. Proses ideasi solusi dilakukan dengan menggunakan
metode analogies & benchmarking as an inspiration dan brainwriting. Selanjutnya,
dilakukan pembuatan prototipe dan pengujian prototipe.
Dari hasil ideasi solusi didapatkan dua buah ide besar yang akan
diimplementasikan, yaitu kontainer untuk kubis dan pisang serta instruksi kerja untuk
penanganan kubis dan pisang. Lalu, pembuatan dan pengujian prototipe dilakukan. Proses
pengujian dilakukan terhadap perantara, pengangkut, pedagang pasar, dan peserta
brainwriting. Pada tahap pengujian prototipe didapatkan bahwa implementasi penggunaan
kontainer dan instruksi kerja diharapkan dapat secara efektif menurunkan food loss pada
komoditas hortikultura.