Abstract:
Masa sekarang ini, masyarakat Indonesia mulai menggemari meminum kopi.
Banyak sekali kedai-kedai kopi yang belakangan ini sering bermunculan. Kedai kopi yang
bermunculan ini menawarkan berbagai hal yang menarik. Seperti tempat yang bagus
buat foto, sampai memiliki koneksi yang baik menjadi keunggulan bagi masing-masing
kedai kopi. Hal ini juga tentunya menunjukkan bahwa tingkat konsumsi kopi masyarakat
Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan kedai kopi tidak hanya terjadi di
kota besar saja. Banyaknya kedai kopi yang dibuka di Bandar Lampung juga
menandakan bahwa masyarakat wilayah Bandar Lampung mulai menggemari
meminumn kopi. Melalui adanya peningkatan ini, maka tentunya persaingan antar kedai
kopi di Bandar Lampung tentunya akan semakin banyak lagi.
Untuk menentukan cara agar Kedai Kopi Ketje Sukarame dapat terus bersaing,
maka diperlukan untuk mencari tahu apa saja faktor yang diminati konsumen ketika
mengunjungi suatu kedai kopi. Penentuan ini dilakukan agar kedepannya Kedai Kopi
Ketje Sukarame dapat terus bersaing dengan kedai kopi yang lainnya. Penentuan faktor
ini dilakukan melalui berbagai tahap mulai dari studi pendahuluan sampai dengan
pembuatan model penelitian.
Penentuan faktor yang mempengaruhi minat beli ditentukan menggunakan
metode Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Penentuan faktor
yang mempengaruhi minat beli konsumen di kedai kopi Bandar Lampung dapat
disimpulkan dengan menggunakan evaluasi model struktural atau inner model. Didapat
bahwa kualitas produk dan suasana menjadi faktor yang berpengaruh terhadap minat
beli kedai kopi di Bandar Lampung. Usulan perbaikan yang dapat dilakukan oleh Kedai
Kopi Ketje Sukarame untuk meningkatkan minat beli konsumen adalah dengan merubah
warna dinding, merubah tata letak interior, menambahkan ventilasi, menambah
pengharum ruangan, dan berinteraksi dengan konsumen untuk mengetahui selera
konsumen terhadap minuman di Kedai Kopi Ketje Sukarame.