Efektivitas penyelenggaraan fasilitas perhubungan darat di Kota Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Berliyanti, Susana Ani
dc.contributor.author Fadjri, Eldo Tria
dc.date.accessioned 2022-04-12T01:50:15Z
dc.date.available 2022-04-12T01:50:15Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp41015
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/12912
dc.description 9502 - FISIP en_US
dc.description.abstract Penelitian ini bertujuan untuk melihat ketersediaan fasilitas perhubungan darat di Kota Bandung yang telah tertuang dalam Bab II, Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2012 dan melihat sejauh mana efektivitas penyelenggaraan fasilitas perhubungan darat di Kota Bandung. Adapun landasan teori yang digunakan adalah “Lima Tepat” yang dikemukakan oleh Riant Nugroho. Dalam pengukuran efektivitas implementasi terdiri dari lima dimensi yaitu Tepat Kebijakan, Tepat Pelaksanaan, Tepat Target, Tepat Sasaran, Tepat Lingkungan, dan Tepat Proses. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan studi dokumen. Wawancara dilakukan kepada empat informan dari Dinas Perhubungan Kota Bandung dan tujuh informan dari pengguna layanan fasilitas perhubungan darat. Observasi dilakukan di beberapa fasilitas perhubungan darat di Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan fasilitas perhubungan darat di Kota Bandung telah tersedia sesuai dengan Bab II, Penyelenggaraan Perhubungan Darat, Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan dan Retribusi di Bidang Perhubungan. Fasilitas yang sudah tersedia tersebut, setelah diuji dengan limat tepat hasilnya sebagai berikut. Seluruh fasilitas perhubungan darat yang ada di Kota Bandung telah memenuhi ketepatan kebijakan. Demikian juga segi tepat pelaksanaan sudah baik dengan adanya kerjasama dan koordinasi dengan beberapa pihak. Dari tepat yang ketiga yaitu target masih terdapat dua fasilitas yang belum memenuhi tepat target yaitu fasilitas pemberhentian dan fasilitas pesepeda. Dilihat dari tepat lingkungan masih ada dua fasilitas dari tujuh fasilitas perhubungan yang belum tepat lingkungan yaitu fasilitas pemberhentian dan fasilitas pejalan kaki. Tepat yang terakhir adalah tepat proses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketujuh fasilitas penyelenggaran perhubungan darat belum tepat proses. Terbukti masih banyak target sasaran yang masih melakukan pelanggaran. Saran yang dimunculkan peneliti untuk terciptanya efektivitas implementasi dalam Penyelenggaraan fasilitas perhubungan darat adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan pengawasan kepada setiap fasilitas perhubungan darat di Kota Bandung agar terciptanya implementasi yang tepat target. 2. Melaksanakan penindakkan tegas dan pemberian sanksi kepada target sasaran dan bukan target sasaran dalam penyelenggaraan fasilitas perhubungan darat agar tepat target dan tepat proses. 3. Melakukan pemeliharaan pada fasilitas perhubugan darat di Kota Bandung agar target sasaran puas dan tepat lingkungan. Saran tersebut ditujukan kepada Dinas Perhubungan Kota Bandung. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject : Efektivitas kebijakan en_US
dc.subject Pelayanan Pemerintah en_US
dc.subject Implementasi en_US
dc.subject Kebijakan en_US
dc.subject Fasilitas Perhubungan Darat en_US
dc.title Efektivitas penyelenggaraan fasilitas perhubungan darat di Kota Bandung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017310004
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0425016401
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI607#Ilmu Administrasi Publik


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account