Abstract:
Global warming menjadikan tepian sungai (riverside) Indonesia dan dunia kritis banjir, sehingga perlu penataan strategis bagi kebijakan tata ruang pembangunan kota sungai. Bencana alam pasti menimbulkan kerugian. Guna penelitian ini berkontribusi mereduksi akibat banjir di Indonesia, melalui inovasi model rumah apung fabrikasi tepian air (RAFTA), dan mengembangkan arsitektur waterfront. Manfaatnya sebagai acuan perencanaan arsitektur rumah air yang sehat, aman, ekologis dan relatif murah. Outcomes: berpeluang menumbuhkan lapangan kerja di industri baru terkait dan mendukung tertib pembangunan secara terpadu. Inovasi model RAFTA2011 merupakan hasil program Penelitian Hibah Bersaing DP2M Dikti-Kopertis-4, berbasis penelitian-perancangan dengan metoda kualitatif-kuantitatif di Tepian Sungai Martapura-Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Description:
Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional & Pameran 2011: Kebijakan & Strategi Pengadaan Perumahan Berkelanjutan di Indonesia. Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik dan Magister Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Badan Litbang Kementrian Pekerjaan Umum. Bandung, 22-23 November 2011. p. 1-8.