Konsep 5A sebagai prinsip dasar arsitektur kota sungai pasang surut kasus Kota Lama Banjarmasin Kalimantan Selatan

Show simple item record

dc.contributor.author Kusliansjah, Yohanes Karyadi
dc.date.accessioned 2022-04-11T08:08:16Z
dc.date.available 2022-04-11T08:08:16Z
dc.date.issued 2015
dc.identifier.isbn 978-602-19369-9-3
dc.identifier.other maklhsc631
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/12907
dc.description Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Eco-Logic City 2015 Perencanaan dan Pengembangan Kawasan Pesisir. Universitas Tarumanagara. Jakarta, 18-19 September 2015. p. 216-225. en_US
dc.description.abstract Kota sungai pasang-surut (pasut) memiliki arsitektur kota yang berkarakteristik khas kawasan sungai pasut (kasupasut). Prinsip dasar arsitektur kotanya dapat diungkap dalam konsep 5A, yakni: konsep pergerakan (Periodical Access Concept); konsep penzonaan (Melting Pot Amenity Concept); konsep pembentukan fisik spasial (Dynamic Appearance Concept);konsep pencitraan suasana (Changing Ambience Concept); dan konsep adaptasi lingkungan (Environmental Adaptation Concept). Banjarmasin adalah kota sungai pasut diurnal (diurnal tidal river) di Indonesia yang dikenal sebagai "Kota Seribu Sungai”. Sungai Martapura menjadi salah satu sungai besar yang membelah kawasan pusat kota lama,sebagai lokasi cikal bakal kota ini, yang telah menandai kekhasan karakteristik kasupasutnya. Dinamika perkembangan arsitektur kota lama, selama 489 tahun sejarah kota, telah membentuk wujud lingkungan binaan yang tersistem (koherensi) dengan kasupasut diurnal. Fenomena perkembangan arsitektur kasupasut kota lama dewasa ini, cenderung menampilkan berbagai permasalahan mispersepsi dan mis-interpretasi dalam pergeseran paradigma konsep perencanaan dan pembangunan kasupasut, yang berkaitan dengan konteks tempat dan konteks waktu. Hal ini disebabkan karena perencanaan dan pengambilan keputusan pembangunan kota, nampaknya belum tepat dalam membaca, memahami dan menginterpretasikan konsep arsitektur kasupasut sesuai tradisi dan potensi lokal. Tujuan penelitian ini untuk membaca, memahami dan menginterpretasikan konsep 5A arsitektur kasupasut kota lama Banjarmasin yang telah mengalami transformasi. Penelitian ini dilakukan melalui metoda konstruktivis-interpretatif; pada 5 (lima) lokasi penelitian di kasupasut Martapura kota lama Banjarmasin. Konsep tersebut selanjutnya menjadi informasi pengetahuan bagi bidang kajian arsitektur kota pasut dan sebagai pertimbangan naskah akademik bagi penyusunan penataan ruang serta evaluasi pembangunan tata ruang kasupasut Martapura kota lama Banjarmasin, agar tetap kontekstual. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara en_US
dc.subject KASUPASUT en_US
dc.subject KONSEP 5A en_US
dc.subject KOTA LAMA BANJARMASIN en_US
dc.title Konsep 5A sebagai prinsip dasar arsitektur kota sungai pasang surut kasus Kota Lama Banjarmasin Kalimantan Selatan en_US
dc.type Conference Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account