Abstract:
Visi poros maritim dunia merupakan visi yang muncul di masa pemerintahan
Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang berdaulat,
menguasai, mampu mengelola dan memanfaatkan maritim secara berkelanjutan dan
memperoleh kemakmuran dari segala sumber kekayaan yang ada di wilayah perairan,
termasuk sebagai pusat jalur pelayaran dunia. Visi tersebut dibuat karena Indonesia
memiliki potensi maritim yang besar dan posisi geografis yang strategis. Namun
potensi dan posisi strategis yang dimiliki Indonesia tidak diimbangi dengan sumber
daya yang mumpuni dan fasilitas yang memadai, sehingga Indonesia tidak dapat
menghadapi tantangan yang ada. Oleh karena itu, Indonesia bekerjasama dengan
negara lain, termasuk Belanda yang merupakan salah satu negara dengan kekuatan
maritim terbesar di Eropa dan memiliki sejarah kerjasama yang sangat baik dengan
Indonesia. Penelitian ini mengangkat pertanyaan penelitian “Bagaimana kerjasama
maritim antara Indonesia dengan Belanda demi mewujudkan visi poros maritim
dunia di masa pemerintah Jokowi tahun 2014 – 2019?”. Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan konsep kerjasama bilateral dan konsep strategi maritim. Teori
dan konsep tersebut digunakan untuk menjelaskan hubungan kerjasama Indonesia dan
Belanda yang terjadi karena adanya ketergantungan, khususnya pada sektor maritim.
Dilihat melalui sudut pandang poros maritim dunia, penelitian ini menemukan bahwa
kerjasama maritim Indonesia dengan Belanda telah banyak membantu Indonesia untuk
mewujudkan visinya. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya kerjasama dalam pilarpilar
poros maritim dunia, baik yang sudah berlangsung, maupun yang akan
berlangsung. Kerjasama maritim antara kedua negara dibahas di setiap Bilateral
Maritime Forum yang telah diadakan sebanyak tiga kali sejak 2016 hingga 2019.
Namun, sama seperti kerjasama internasional lainnya, di balik kerjasama maritim
antara Indonesia dengan Belanda, terdapat tantangan atau masalah yang menghambat
terjalinnya kerjasama tersebut.