Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai upaya yang dilakukan
oleh Amerika Serikat terkait kebijakannya di Libya pasca Arab Springs tahun
2011 hingga 2019. Kondisi politik Libya yang mengalami instabilitas pasca Arab
Springs berdampak pada kekosongan politik dan lemahnya legitimasi terhadap
pemerintahan sementara yang kemudian menyebabkan berkembanganya
kelompok terorisme (Islamic State) di negara tersebut. Penelitian ini dilakukan
menggunakan teori neorealisme dari Kenneth Waltz untuk menjelaskan kondisi
sistem internasional yang membuat Amerika Serikat melakukan upaya untuk
menghadapi ancaman dan peningkatan kekuatan di Libya. Peneliti juga, mengacu
pada konsep kepentingan nasional Amerika Serikat yang dikemukakan Robert J.
Art untuk menunjukan kepentingan nasional yang dimiliki oleh AS di Libya pasca
Arab Springs. Penelitian ini menemukan bahwa dalam rangka menjaga
kepentingan nasionalnya di Libya serta , Amerika Serikat melakukan
perimbangan kekuatan yang diproyeksikan secara internal maupun eksternal.
Amerika Serikat menggunakan kekuatan militer melalui counterinsurgency dan
penggunaan drone attacks serta kekuatan non-militer melalui kerjasama dalam
upaya rebuilding Libya.
