Abstract:
Hubungan bilateral Indonesia dan Turki sudah terjalin sejak tahun 1950.
Kedua negara ini berkeinginan kuat untuk dapat menjadi unggul dalam hubungan
bilateral melalui kerjasama praktis yang berkelanjutan dalam bidang yang lebih
luas dan membangun kemitraan yang berwawasan ke depan. Kedua negara juga
berjanji untuk terus meningkatkan hubungan ekonomi dan membangun sinergi
antar negara. Salah satu tolak ukur yang dengan mudah dapat dilihat dari
hubungan kedua negara yang saling mengalami kemajuan ini, diukur dari nilai
perdagangan yang dicapai oleh kedua negara. Hubungan kedua negara ini juga
dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi luar negeri Indonesia, maka dari itu
penelitian ini akan menjelaskan apa saja pengaruh dari kebijakan ekonomi luar
negeri era SBY dan era Jokowi terhadap ekspor dan impor Indonesia-Turki pada
tahun 2004 sampai dengan 2019. Dalam menjawab pertanyaan penelitian
“ Bagaimana dampak kebijakan ekonomi luar negeri antara Susilo Bambang
Yudhoyono dengan Joko Widodo terhadap kegiatan ekspor serta impor
Indonesia-Turki? ” Penulis menganalisa penelitian ini dengan menggunakan teori
perdagangan internasional dan teori liberalisme untuk memahami kerjasama
dagang antara Indonesia dan Turki. Untuk mendukung jawaban dari pertanyaan
penelitian, penulis menggunakan metode penelitian analisis wacana kualitatif
dengan menggunakan studi dokumen sebagai sumber data. Data yang didapat dan
dianalisis akan menghasilkan jawaban dari rumusan masalah, yaitu menjelaskan
pengaruh kebijakan ekonomi luar negeri SBY dan Jokowi terhadap ekspor dan
impor Indonesia-Turki serta melihat kelebihan dan kekurangan dari kebijakan
ekonomi luar negeri SBY maupun Jokowi yang mempengaruhi kerjasama dagang
Indonesia dan Turki.