Peran United Nations High Commissioner for Refugee dalam menangani krisis pengungsi di Turki tahun 2015-2017

Show simple item record

dc.contributor.advisor Dwikardana, Sapta
dc.contributor.author Nugraha, Adhitya Panca
dc.date.accessioned 2022-02-02T03:50:39Z
dc.date.available 2022-02-02T03:50:39Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other skp40069
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/12652
dc.description 9398 - FISIP en_US
dc.description.abstract Konflik yang terjadi di Suriah, Afghanistan, Irak, dan Iran melahirkan terjadinya gelombang kedatangan pengungsi ke Turki. Jumlah pengungsi yang datang setiap tahunnya membuat Turki menjadi negara yang paling banyak menampung pengungsi. Pemerintah Turki sendiri mengalami kesulitan dalam mengelola pengungsi dalam jumlah yang besar, sehingga Pemerintah Turki meminta bantuan dari UNHCR dalam menangani krisis pengungsi yang terjadi di Turki. Penelitian ini berfokus pada peran UNHCR dengan program-programnya dalam membantu pemerintah Turki dalam mengelola pengungsi yang berada di Turki selama tahun 2015 hingga 2017. Pertanyaan penelitian dari tulisan ini adalah “bagaimana peran UNHCR dalam menangani krisis pengungsi yang terjadi di Turki pada tahun 2015-2017?”. Tujuan dari penelitian ini mendeskripsikan bagaimana peran UNHCR dalam menangani krisis pengungsi yang terjadi di Turki, menganalisa dampak yang dibuat oleh setiap upaya yang dilakukan UNHCR di Turki, serta melakukan kajian lebih lanjut terhadap faktor apa saja yang membuat peran UNHCR di Turki belum berhasil. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan studi kasus. Sementara dalam teknik pengumpulan data, teknik yang digunakan adalah pengumpulan data berbasis dokumen. Adapun sumber data yang digunakan adalah datadata primer dan sekunder dari konvensi internasional, data yang disajikan Pemerintah Turki, serta artikel dan berita online. Dalam studi Hubungan Internasional, menurut Clive Archer, terdapat tiga peran yang dimainkan oleh Organisasi Internasional, yaitu sebagai arena, instrumen, dan aktor independen. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa UNHCR telah berperan sebagai aktor independen dalam membantu pemerintah Turki dalam mengelola registrasi dan menetapkan status pengungsi, pemberian akses pendidikan bagi para pengungsi, serta memudahkan para pengungsi untuk mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan. Kendati demikian, UNHCR masih kesulitan dalam melaksanakan program Repatriation, Reintegration, Rehabilitation, and Reconstruction (4Rs) terkait pemulangan para pengungsi ke negara asalnya karena situasi keamanan yang belum stabil dan situasi politik yang belum kondusif di negara asal para pengungsi. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject Kesehatan en_US
dc.subject krisis en_US
dc.subject pendidikan en_US
dc.subject pengungsi en_US
dc.subject Turk en_US
dc.subject UNHCR en_US
dc.title Peran United Nations High Commissioner for Refugee dalam menangani krisis pengungsi di Turki tahun 2015-2017 en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015330095
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0423096101
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account