Analisis perbandingan pengungkapan aktivitas Corporate Social Responsibility atas topik material dalam laporan keberlanjutan berdasarkan GRI Standards : studi kasus pada perusahaan sub sektor perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan laporan keberlanjutan 2017-2019

Show simple item record

dc.contributor.advisor Kosasih, Elsje
dc.contributor.author Kautsar, Dannika Renatya
dc.date.accessioned 2022-01-19T03:49:02Z
dc.date.available 2022-01-19T03:49:02Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp40939
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/12637
dc.description 24324 - FE en_US
dc.description.abstract Sektor pertanian sebagai salah satu penyangga perekonomian Indonesia berkontribusi dalam kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan catatan sampai dengan triwulan III tahun 2019, kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional telah melebihi pendapatan sektor minyak dan gas. Namun, sektor pertanian masih mengalami masalah terkait dengan tata kelola sawit di Indonesia antara lain perusahaan perkebunan sawit masih banyak belum memiliki hak guna usaha (HGU), banyak kebun plasma belum dibangun, tumpang tindih dengan pertambangan, menggarap kawasan di luar izin yang sudah diberikan pemerintah, tidak memenuhi ketentuan berlaku baik jumlah luasan, ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil-red), dan plasma. Selain itu, masih terjadi korupsi yang merajalela dalam proses penerbitan izin untuk perkebunan serta banyaknya perusahaan yang menebang dan menanam di kawasan hutan yang terlarang untuk budidaya sawit. Berbagai permasalahan yang timbul akibat aktivitas operasional suatu perusahaan yang berdampak negatif bagi para pemangku kepentingannya harus diminimalisasi dengan melakukan aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR). Perusahaan tidak lagi hanya berfokus pada finansial (profit) saja, namun juga pada kesejahteraan masyarakat (people) dan kelestarian lingkungan (planet). Aktivitas CSR diungkapkan di dalam laporan keberlanjutan dengan menjadikan GRI Standards sebagai pedoman penyusunan laporan keberlanjutan. Aktivitas CSR atas topik material sebagai isu utama yang dianggap paling penting oleh perusahaan yang diungkapkan dalam laporan keberlanjutan perlu disesuaikan dengan GRI Standards untuk mengetahui seberapa dalam tingkat pengungkapan aktivitas CSR yang dilakukan dan melihat kesesuaian pengungkapan aktivitas CSR terhadap poin-poin yang ada pada GRI Standards. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif-kualitatif. Penelitian dilakukan dengan menganalisis pengungkapan aktivitas CSR atas topik material yang ditentukan perusahaan yang terdapat dalam laporan keberlanjutan perusahaan sehingga disebut sebagai teknik pengumpulan data sekunder. Kemudian, tingkat pemenuhan pengungkapan aktivitas CSR atas topik material perusahaan sub sektor perkebunan pada tahun 2017–2019 dianalisis berdasarkan GRI Standards dan dibandingkan pengungkapan aktivitas CSR-nya atas empat perusahaan yang diteliti selama tahun 2017–2019. Perusahaan yang diteliti adalah Eagle High Plantation, Golden-Agri Resources, PP London Sumatra Indonesia dan Salim Ivomas Pratama. Berdasarkan hasil analisis peneliti maka: (1) aktivitas CSR atas topik material yang dilakukan keempat perusahaan selama tahun 2017–2019 secara keseluruhan sudah baik dilihat dari pelaksanaan aktivitas CSR yang konsisten dan peningkatan dampak yang dihasilkan dari aktivitas CSR yang dilakukan setiap tahunnya; (2) pengungkapan aktivitas CSR atas topik material yang tidak sesuai dengan GRI Standards oleh setiap perusahaan kurang lebih hanya 10 hingga 23% dari total seluruh aktivitas CSR atas topik material; (3) pengungkapan aktivitas CSR atas topik material Eagle High Plantation, Golden-Agri Resources, dan Salim Ivomas Pratama paling baik yaitu pada tahun 2017 serta persentase pengungkapan aktivitas CSR atas topik material PP London Sumatra Indonesia yang sesuai dengan GRI Standards sama untuk setiap tahunnya. Penurunan dan kenaikan persentase pengungkapan aktivitas CSR atas topik material Eagle High Plantation, Golden-Agri Resources, dan Salim Ivomas Pratama disebabkan karena inkonsistensi kesesuaian pengungkapan aktivitas CSR dengan GRI Standards. Maka dari itu, saran yang dapat diberikan peneliti sebaiknya perusahaan mengungkapkan aktivitas CSR atas topik material dengan lebih rinci sesuai dengan poin-poin yang ditentukan GRI Standards. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.subject Aktivitas CSR en_US
dc.subject GRI Standards en_US
dc.subject Laporan Keberlanjutan en_US
dc.subject Sub Sektor Perkebunan en_US
dc.subject Topik Material
dc.title Analisis perbandingan pengungkapan aktivitas Corporate Social Responsibility atas topik material dalam laporan keberlanjutan berdasarkan GRI Standards : studi kasus pada perusahaan sub sektor perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan laporan keberlanjutan 2017-2019 en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017130093
dc.identifier.nidn/nidk NIDK8909220021
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI604#Akuntansi


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account