dc.description.abstract |
Penjualan secara kredit dilakukan oleh perusahaan karena strategi ini dapat membantu perusahaan meningkatkan penjualan sekaligus mempertahankan konsumen agar tidak beralih ke perusahaan pesaing. Namun, perusahaan yang melakukan penjualan secara kredit harus mampu mengelola dengan baik akun piutang yang timbul. PT Eka Mandiri Nusajaya merupakan distributor obat. Selain melakukan penjualan secara tunai, perusahaan juga melakukan penjualan secara kredit. Namun, penjualan kredit yang dilakukan perusahaan tidak disertai dengan manajemen piutang yang baik sehingga piutang perusahaan berada dalam kondisi yang buruk dan mempengaruhi aliran kas perusahaan. Kas perusahaan yang tertanam didalam akun piutang tidak dapat digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan operasional terutama pembayaran kepada pemasok. Keterlambatan pembayaran kepada pemasok mengakibatkan minimnya pesanan yang dikirimkan pemasok sehingga persediaan barang perusahaan semakin menipis dan berujung pada penurunan penjualan. Piutang yang timbul dari penjualan kredit harus disertai dengan menajemen piutang usaha yang baik. Manajemen piutang bertujuan untuk mendapatkan pembayaran atas piutang secepat mungkin tanpa kehilangan penjualan. Manajemen piutang dimulai dari dilakukannya seleksi kredit lalu penetapan kebijakan kredit serta pengawasan kredit. Kebijkan kredit terdiri atas diskon tunai, periode diskon tunai serta periode kredit. Tanpa manajemen piutang yang baik, piutang akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan yang dapat dilihat melalui analisa rasio. Piutang yang buruk juga akan mempengaruhi aliran kas perusahaan yang dapat dilihat melalui analisa aliran kas. Penelitian tergolong kedalam penelitian deskriptif dimana situasi perusahaan dijabarkan berdasarkan fakta yang ada dan analisa dilakukan berdasarkan data yang diperoleh lalu dibuat suatu kesimpulan dari hasil penelitian berdasarkan teori yang telah dipelajari. Data yang digunakan mencakup data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, pengumpulan dokumen perusahaan serta observasi. Dari penelitian yang dilakukan, setelah dilakukannya simulasi kredit menggunakan dua alternatif kebijakan kredit diperoleh hasil bahwa simulasi kredit menggunakan kebijkaan kredit 2/10,n/30 menghasilkan pertambahan aliran kas bersih sebesar RP 453,140,352.00 selama tahun 2015. Sedangkan aliran kas bersih yang dihasilkan menggunakan simulasi kredit alternatif kedua (2/10,n/45) menghasilkan pertambahan lairan kas bersih sebesar RP 293,954,356.00 selama tahun 2015. Alternatif kebijakan kredit pada alternatif pertama (2/10,n/30) menghasilkan aliran kas bersih lebih besar dengan selisih RP 159,185,996.00 dalam tahun 2015 jika dibandingkan dengan aliran kas bersih yang dihasilkan menggunakan kebijakan kredit alternatif kedua (2/10,n/45). Sehingga, untuk meningkatkan kelancaran aliran kas bersih perusahaan, sebaiknya perusahaan menggunakan kebijakan kredit 2/10,n/30. |
en_US |